Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keruk Sungai Babakan Irigasi, Petugas Angkat 2.500 Karung Sedimentasi

Kompas.com - 09/11/2016, 16:55 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Lima ratus petugas dibantu warga turun bersama membersihkan sungai di Babakan Irigasi, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Bandung, Rabu (9/11/2016).

Dalam kegiatan itu, petugas mampu mengeruk ribuan karung sedimentasi yang sudah bertahun-tahun mengendap.

Ade Yuhandi (61), warga sekitar, mengatakan, Sungai Babakan Irigasi dahulu berfungsi sebagai sumber air bagi kawasan pesawahan di Pagarsih. Namun, seiring berkembangnya pembangunan, area pertanian mulai tergerus.

"Dulu ini buat sawah, tetapi sekarang banyak rumah. Dulu ini dalamnya bisa dua meter. Tahun 1965 saya masih sering berenang di sini. Sekarang banyak pabrik, airnya kotor. Sekarang dalamnya paling setengah meter," tutur Ade di lokasi.

Dari pantauan di lokasi, kondisi sedimentasi Sungai Babakan Irigasi memang tampak dangkal. Lantaran minim pengerukan, sedimentasi kian bertambah sehingga menyebabkan daya tampung air menyempit.

Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Agoes Sjafrudin menjelaskan, pihaknya menyiapkan 2.000 karung berkapasitas 25 kilogram untuk menampung sedimentasi bermaterialkan lumpur hitam.

"Sedimen ini berisi tanah dibuangnya ke daerah Batununggal dan Caringin.  Itu tempat pembuangan. Sebelumnya sudah diinformasikan. Warnanya hitam itu gara-gara air limbah rumah tangga," ujarnya.

Untuk mengangkat hasil pengerukan, DBMP bekerja sama dengan PD Kebersihan menyediakan dua truk pengangkut.

Agoes menyebu, pengerukan sungai idealnya menggunakan alat berat. Namun, sempitnya akses jalan memaksa petugas untuk gotong royong mengeruk secara manual.

"Di sini kami keruk agar airnya lancar mengalir dari kali Ciroyom atau Citepus," ujarnya.

(Baca juga: Seribu Petugas Dikerahkan untuk Keruk Sungai di Pagarsih dan Pasteur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com