Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ABK Asal Buton Sempat Disandera di Perairan Sabah, tetapi Dibebaskan

Kompas.com - 07/11/2016, 16:24 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON, KOMPAS.com – Seorang warga Kelurahan Kawu-kawu, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, La Sarman (35),  sempat diculik di Perairan Sabah, Sabtu (5/11/2016).

Sarman telah dibebaskan kelompok tersebut, tetapi dua orang lain masih disandera kelompok tak dikenal.

(Baca juga Dua Nakhoda Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah)

Istri Sarman, Satria, mengaku kaget tatkala mendengar kapal yang membawa suaminya ditahan perompak di Malaysia. Ia sempat menghubungi suaminya melalui telepon, tetapi tidak aktif.

"Kemarin dia telepon, bilang jangan dulu telepon karena sedang di polisi ambil keterangan," kata Satria di rumahnya, Senin (7/11/2016).

Satria merasa sangat lega karena suaminya sudah dibebaskan oleh perompak. Hingga kini ia belum mengetahui kronologi pembebasan suaminya.

"Tadi pagi dia telepon lagi dan bilang sekarang sudah baik dan posisinya sudah berada di pangkalan. Dia hanya bilang, perompak itu hanya mengambil barang-barang dan nakhodanya ditahan," ujarnya.

Menurut Satria, suaminya sudah seminggu bekerja di kapal perikanan di Malaysia sebagai anak buah kapal.

Tempo hari lalu, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasikan bahwa ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang diculik di Perairan Sabah, Sabtu (5/11/2016).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, dua WNI yang diculik adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda.

Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara.  Mereka menakhodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum diketahui siapa yang menculik.

Kapolres Wakatobi AKBP Didik Supranoto mengatakan, ada dua warga Kabupaten Wakatobi yang menjadi sandera.

Mereka adalah La Hadi dari Pulau Wangi-wangi dan La Utu asal Kecamatan Kaledupa.

"Mereka sudah lama merantau, anak istrinya ada di Malaysia. Di sini hanya orangtua dan mertuanya saja," kata Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com