Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterjang Badai Saat Melaut, 5 Nelayan Simeulue Hilang

Kompas.com - 05/11/2016, 21:42 WIB

SIMEULEU, KOMPAS.com - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) bersama tim gabungan masih melakukan pencarian lima dari sembilan nelayan kapal bagan apung yang tenggelam akibat dihempas badai di perairan lepas samudera di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.

Koordinator Basarnas Pos Simeulue, Rahmad Kenedy, yang dihubungi di Simeulue, Sabtu (5/11/2016), mengatakan, dari sembilan orang anak buah kapal (ABK) bagan apung empat orang diantaranya selamat dan lima orang masih dalam pencarian di tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada sembilan orang ABK saat dihempas badai dan tengelam di perairan Simahana, empat orang dapat menyelamatkan diri dan lima orang hilang. TKP-nya dengan estimasi dua jam perjalanan atau sekitar 34 mil dari pantai," katanya.

Dia menjelaskan, insiden itu terjadi pada Jumat (4/11/2016) dini hari saat nelayan melaut untuk mencari ikan menggunakan kapal motor,  badai datang tiba-tiba.  Kapal pun tenggelam pada koordinat 02.31.29 Lintang Utara (LU) dan 96.27.07 Bujur Timur (BT).

Lima korban yang masih dalam pencarian adalah Rizal Setiawan (32), Said (32), Arianto (30), Andi (21), dan Roking (34).

Tim pencarian terdiri dari Pos SAR Simeulue, Satgas SAR Simeulue, TNI-AL, nelayan dan Pol Air Simeulue, dengan menggunakan dua perahu karet.

Dia mengatakan, sebagian tim pencari dan penyelamat (search and rescue/SAR) saat ini juga dalam operasi pencarian orang hilang di Gunung Ujung Tinggi. Korban dilaporkan hilang saat mencari sayur, dan proses pencariannya melibatkan 20 anggota SAR..

"Untuk hari ini ada enam orang hilang di Simeulue yang masih kami lakukan pencarian, lima orang di laut dan satu orang di hutan. Saat ini konsentrasi pencarian kedua lokasi itu kita lakukan bersama-sama," ujarnya.

Ia menyampaikan, awalnya empat orang ABK ditemukan nelayan, kemudian informasi tersebut sampai ke daratan sehingga ditindak lanjuti dengan koordinasi dengan semua pihak terkait.

Pada hari yang sama, dia menyatakan, nelayan setempat juga menemukan satu perahu robin dalam kondisi penuh air dan tidak ada orang di dalamnya. Kemudian, nelayan menariknya sampai ke daratan, dan belum diketahui apakah ada korban baru.

Berkaitan dengan Ramlan (40), nelayan yang hilang dari kapalnya pada pekan lalu belum dapat ditemukan, dan secara prosedur pencarian dihentikan sampai mendapatkan informasi lanjutan.

"Saat ini di Simeulue sedang kompleks untuk pencarian korban. Namun, kondisi cuaca hari ini lumayan mendukung. Kami meminta nelayan cukup berhati-hati dalam kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu," sebut Rahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com