Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Bantuan Pembaca Kompas.com, Orangtua Selly Akan Tebus Rumah yang Digadaikan

Kompas.com - 04/11/2016, 19:24 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Khusaeri (44) dan Mukhlis (35), orangtua Selly Anggraeni (3), balita penderita hidrosefalus, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya tatkala menerima dana bantuan dari para pembaca Kompas.com.

Sebelumnya, Kompas.com sempat membuka rekening penggalangan dana untuk Selly bekerja sama dengan kitabisa.com. Sejak dibuka 27 Oktober 2016, terkumpul donasi sekitar Rp 44.803.600.

Namun setelah dikurangi biaya administrasi kitabisa.com, jumlah donasi yang diterima pihak keluarga menjadi senilai Rp 44.355.622.

“Kami berdua, sangat berterima kasih dengan bantuan dari para donatur. Ini sangat membantu biaya pengobatan Selly yang harus kami tanggung,” ucap Mukhlis, Jumat (4/11/2016).

Meski sudah banyak pihak yang membantu pasca Selly diangkat media, namun Mukhlis mengaku, masih membutuhkan banyak dana lagi untuk pengobatan serta pembiayaan lain terkait kehidupan sehari-hari anak ketiganya tersebut.

“Saat awal-awal kami harus mengobati Selly, kami yang membutuhkan banyak biaya waktu itu, sampai harus menggadaikan surat rumah dan barang berharga lain milik kami kepada orang lain,” ungkapnya.

“Dan dengan adanya bantuan ini, kami ingin menebus barang-barang itu yang sampai saat ini masih ada di orang lain, karena memang kami tidak mempunyai biaya,” sambungnya.

Ucapan Mukhlis diamini Khusaeri. Dia berencana menebus surat rumahnya yang sampai kini digadaikan kepada pihak rentenir dengan donasi yang didapatkan dari para pembaca Kompas.com.

“Karena terus terang, sampai saat ini, surat rumah itulah yang terus membayangi pikiran kami. Sebab, surat itu terpaksa saya gadaikan kepada rentenir yang jumlahnya pasti terus akan bertambah, karena kami sebelumnya memang tidak mempunyai uang dalam mencicil bunganya,” sahut Khusaeri.

Uang hasil menggadaikan surat rumah waktu itu dipakai untuk biaya pengobatan dan perawatan Selly. Jumlahnya sangat besar bagi Khusaeri yang sehari-hari hanya berprofesi sebagai buruh tani serabutan di kampungnya, Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.

“Kami ingin menebusnya, tidak tahu berapa jumlahnya sekarang. Kalau dulu, saya hutangnya sih sekitar Rp 20 juta dan itu sudah sempat saya cicil beberapa kali. Tapi tidak tahu lagi berapa sekarang, karena dalam beberapa bulan terakhir tidak saya cicil, karena tidak punya uang,” tutur Khusaeri.

Menurut penuturan Khusaeri, dirinya sempat dibentak oleh rentenir beberapa waktu lalu, lantaran tidak dapat mencicil bunga dari pinjaman tersebut. Rentenir itu pun juga sempat mengancam akan mengambil rumah orangtua Selly sebab mereka sempat "macet" dalam mencicil hutangnya.

“Tapi dengan adanya bantuan ini, kami berencana untuk menebusnya. Setelah ini, kami akan langsung menghubungi dia (sang rentenir), untuk menebus surat rumah ini, biar pikiran tenang dan bisa fokus dalam mengawal kesembuhan untuk Selly,” paparnya.

“Kami juga sekali lagi berterima kasih kepada para donatur, semoga amal kebaikan ini mendapat balasan yang setimpal dari Allah. Di mana dana sisanya, akan kami gunakan untuk mencukupi kebutuhan Selly sehari-hari,” pungkasnya.

(Baca juga: Bantuan Pemerintah Rp 500.000, Khusaeri Gadaikan Gubuk demi Obati Anak Balita Hidrosefalus )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com