Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Napi Terorisme Serahkan Senjata dan Bahan Peledak ke Polisi

Kompas.com - 31/10/2016, 11:03 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Ribuan butir amunisi berbagai kaliber beserta senjata api laras panjang dan bahan peledak diserahkan sejumlah mantan narapidana terorisme ke aparat kepolisian di Ambon.

Penyerahan benda-benda berbahaya peninggalan konflik Ambon 1999 itu diserahkan langsung oleh mantan panglima operasi pusat komando jihad Maluku, La Jumu Tuani (45), kepada Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Harold Huwae di halaman mapolres setempat, Senin (31/10/2016).

Benda-benda yang diserahkan itu meliputi sepucuk senjata api rakitan laras panjang, tiga pucuk pistol rakitan, dua buah mortir, 1.533 amunisi senjata api berbagai kaliber, tiga kantong plastik bahan baku alat peledak, 155 buah dinamit rangkai, 16 buah signal charger dan 62 buah butir peluru hampa.

Kepala Polres Pulau Ambon AKBP Harold Huwae mengatakan, barang-barang itu milik simpatisan pendukung Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang pernah terlibat dalam konflik kemanusiaan di Kota Ambon.

"Penyerahan diwakili oleh mantan napi teroris, jadi semua yang diserahkan ini dari mantan laskar jihad," katanya.

Dia mengatakan, penyerahan itu dilakukan secara sukarela setelah para mantan napi teroris itu mengikuti program deradikalisasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kota Ambon beberapa waktu lalu.

Dalam program deradikalisasi itu, para eks napi teroris yang didatangkan ke Ambon ikut memberikan ceramah dan pencerahan mengenai bahaya radikalisme khususnya menyangkut paham ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com