Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Remaja Bengkulu Bentuk Forum Lawan Kekerasan Seksual

Kompas.com - 31/10/2016, 09:13 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 167 remaja Bengkulu dari tiga kabupaten membentuk Forum Perempuan Muda Anti Kekerasan Seksual di Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Minggu (30/10/2016).

Forum yang dibentuk para remaja usia SLTP hingga SLTA itu berharap tidak ada lagi perempuan menjadi korban kekerasan seksual.

"Kita tidak ingin lagi ada perempuan yang menjadi korban kekerasan baik psikis maupun fisik, terutama kekerasan seksual," kata Ketua Panitia Pelaksana FPM Dessi Anggraini.

Dalam konsolidasi tersebut, para remaja menemukan persoalan mendasar dari kekerasan seksual yang menimpa perempuan muda, yakni rendahnya pengetahuan perempuan tentang kesehatan reproduksi (kespro).

Menurut Desi, sebagian besar remaja tidak pernah mendapatkan pendidikan kespro dari keluarga. Alasannya karena malu dan tabu membicarakan persoalan tersebut.

"Sebagian besar kita adalah pelajar, sementara pendidikan kespro biasanya dilakukan pada jam sekolah," kata dia.

Ketua FPM Lica Veronica menambahkan, dampak yang terjadi akibat rendahnya pemahaman mengenai kespro adalah banyak perempuan muda yang mengalami kasus kekerasan seksual, kehamilan tak diinginkan (KTD), hingga kematian akibat aborsi.

"Kami tidak ingin lagi ada teman kami yang menjadi korban, untuk itu semua butuh diberikan pemahaman terkait pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi terhadap perempuan," kata Lica.

Organisasi perempuan Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC) meminta pemerintah daerah memberikan pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi kepada perempuan dan laki-laki muda di sekolah.

Forum ini mendesak pemerintah memberikan jaminan keberlanjutan pendidikan bagi perempuan korban kehamilan tidak diinginkan, menyediakan layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang ramah bagi remaja, terutama korban dari segi medis dan psikologis.

Pemerintah juga diminta memberikan pendidikan keterampilan hidup bagi perempuan muda putus sekolah, terutama korban.

Forum itu juga meminta pemerintah memenuhi hak kebenaran, keadilan hukum, dan pemulihan korban kekerasan seksual terutama yang mengalami korban kehamilan tak diinginkan.

Selain mendiskusikan persoalan perempuan, konsolidasi tersebut juga membicarakan strategi para perempuan muda tersebut memanfaatkan media sosial dan media massa untuk berbagi pengetahuan dengan ribuan perempuan lain dalam tema melawan kekerasan seksual terhadap perempuan.

"Media sangat penting dalam upaya menyampaikan pesan pada ribuan perempuan lain soal pendidikan melawan kekerasan seksual terhadap remaja," kata Veronica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com