Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jebakan Setrum Tikus di Sawah Malah Menewaskan Warga Lamongan

Kompas.com - 29/10/2016, 09:55 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Untuk mengusir hama tikus yang menyerang padi di sawah, beberapa petani di desa yang ada di Indonesia, kerap kali menggunakan kawat dengan aliran listrik tegangan tinggi yang mengelilingi seputar sawah.

Sialnya, cara ini malah menewaskan Supriyadi (35), warga Desa Taji, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur.

Ngatmijan (52) adalah orang yang pertama curiga ada yang aneh dengan jebakan tersebut. Dia melihat saklar yang biasanya seharusnya pada posisi on, berada pada posisi off.

“Saya terkejut ketika ingin mematikan saklar pengantar aliran listrik ke sawah-sawah milik warga, posisi saklar sudah berada dalam posisi off. Padahal biasanya selalu on,” kata dia, Sabtu (29/10/2016).

Curiga dengan kejadian tersebut, Ngatmijan melihat suasana di sekitar. Ia kemudian berjalan ke arah timur menyusuri sawah demi sawah.

Dia terkejut melihat ada seseorang yang tergeletak di atas kawat yang terpasang di pematang sawah milik Munaji.

“Karena penasaran, maka saya dekati untuk memastikan kenapa dan siapa yang tergeletak itu. Dan ternyata benar, sosok yang tergeletak itu adalah Supriyadi, yang sebelumnya sudah kami peringatkan untuk tidak ke sawah malam-malam karena bahaya ada aliran listrik,” ujarnya.

Melihat kondisi Supriyadi yang sudah tidak lagi bernyawa dan berada dalam kondisi gosong terpanggang, Ngatmijan lantas mendatangi dua temannya, Sutaram dan Kotro.

Mereka bertiga kemudian melaporkannya kepada perangkat desa setempat, dan lanjut melapor ke Mapolsek Maduran.

“Dari hasil pemeriksaan luar, terdapat luka bakar pada pinggang bagian belakang serta samping kiri dan kanan. Selain itu, bahu kiri bagian belakang korban juga ditemukan luka bakar serius,” kata Kepala Urusan Subbag Humas Polres Lamongan Ipda Raksan.

Disimpulkan, Supriyadi meninggal murni karena kecelakaan. Sebab, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan oleh orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com