Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkap Hiu yang Dilindungi, Kapal Asal Cilacap Diamankan di Gunung Kidul

Kompas.com - 27/10/2016, 18:40 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com — Polisi Air Polda DIY mengamankan Kapal Motor Pelita Satu dan 12 krunya.

Kapal dengan bobot 28 GT asal Cilacap ini diamankan karena menangkap ikan hiu yang dilindungi dan menyalahi aturan beraktivitas di 12 mil laut.

Direktur Polair Polda DIY Kombes Pol Endang Karnadi menjelaskan, awalnya, Kamis (27/10/2016) pagi, Polair melakukan patroli rutin. Saat berada di sekitar perairan Gunung Kidul arah barat terlihat sebuah kapal dengan bobot 28 GT sedang beraktivitas menangkap ikan.

"Saat patroli itu, terlihat sebuah kapal beraktivitas di wilayah kapal kecil atau 12 mil laut," ujar Endang saat dihubungi.

Melihat hal itu, anggota langsung mendekati kapal yang diketahui bernama KM Pelita Satu tersebut. Setelah menggeledah, petugas Polair Polda DIY menemukan ikan hiu yang dilindungi berada di dalam kapal.

"Kami temukan ada beberapa jenis hiu dilindungi di kapal," ujarnya.

Bahkan, ketika petugas memeriksa dokumen surat izin, ternyata alat yang ada di dokumen izin berbeda dengan kenyataan.

Berdasarkan surat izin, mereka seharusnya menggunakan gillnet dalam menangkap ikan, tetapi kenyataannya jenis pancing.

"Kapal itu asal Cilacap. Mereka menggunakan jenis pancing, ini berbeda dengan yang ada di izin," katanya.

Endang mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan KM Pelita Satu dan 12 krunya atau anak buah kapal (ABK).

"Kami amankan untuk minta keterangan. Kami akan terus melakukan pengawasan. Jika tidak, akan merugikan nelayan kecil," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com