MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Kantor Cabang BRI Kota Mataram, Jaya Hardana, melaporkan kasus pembobolan rekening milik nasabah ke Polres Mataram, Selasa (25/10/2016).
"Lapor bahwa kami merasa dirugikan dengan adanya tindakan skimming itu. Mohon ditindaklanjuti oleh polisi supaya bisa ditangkap pelakunya sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi BRI," kata Jaya ditemui di Polres Mataram.
Jaya mengatakan, saat ini ada sekitar 50 nasabah BRI yang sudah melapor ke kantor cabang BRI. Mereka adalah korban yang merasa kehilangan uang di dalam rekening, padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi penarikan apapun.
Baca juga: 50 Rekening Nasabah BRI Mataram Dibobol dengan Modus "Skimming"
Hingga hari ini, masih ada beberapa nasabah yang mendatangi kantor cabang BRI Mataram untuk mengajukan komplain atau sekadar mengecek saldo rekening.
"Yang melapor macam-macam ada memang kena transaksi debet, ada juga yang ingin tahu saja uangnya terambil atau tidak," kata Jaya.
Hingga saat ini, pihak bank masih mendata jumlah nasabah yang menjadi korban pembobolan dan jumlah kerugian materil akibat kejahatan skimming.
Jaya mengatakan, pihaknya belum tahu ATM mana saja yang dicurigai dipasang alat skimming. Sebab, alat tersebut bisa dibawa-bawa oleh pelaku.
Sementara itu, Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto membenarkan, pihak BRI sudah melaporkan terkait pembobolan rekening nasabag dengan cara skimming.
Heri mengatakan, alat skimming ini bisa ditempatkan di mesin ATM untuk melihat pin maupun menduplikatkan kartu ATM milik nasabah.
"Tadi kepala cabang BRI sudah lapor kepada kita. Kita akan menindaklanjuti dan minta keterangan lebih lanjut dari BRI. Sementara ini hanya BRI yang melaporkan," kata Heri.
Heri mengatakan, gangguan ini terjadi sejak 22 sampai 24 Oktober 2016.
Bagi masyarakat yang merasa dirugikan agar melapor ke call center ataupun posko yang telah dibuka oleh BRI.
Diberitakan sebelumnya, puluhan nasabah BRI di Kota Mataram kaget karena saldo rekening BRI mereka tiba-tiba habis, padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi penarikan apapun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.