Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Lobi Belanda Pulangkan Peninggalan Sejarah Kota Bandung

Kompas.com - 25/10/2016, 19:15 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke kerja ke negeri kincir angin Belanda, pekan lalu. Salah satu tujuannya adalah mencari sisa peninggalan sejarah Kota Bandung yang diboyong pihak Belanda pada masa penjajahan.

"Di sana padat urusan kedinasan. Yang pertama MoU untuk pemulangan artefak-artefak sejarah yang memang semua sejarah Indonesia tuh ngumpulnya di Belanda. Jadi saya rapat di tiga tempat," kata pria yang kerap disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (25/10/2016).

Emil mengatakan, pihaknya telah bernegosiasi dengan salah satu museum rakyat di Belanda terkait pemulangan dan pengelolaan museum. Benda yang diboyong di Belanda nantinya akan disimpan di museum sejarah Bandung yang masih dalam tahap pembangunan.

"15.000 dokumen tentang Bandung ternyata ngumpulnya di sana, luar biasa. Saya melobi, (menandatangani) MoU, dan mereka sudah menyiapkan tim asistensi, dan kami akan mengirimkan tim kurator yang akan memilah dari 15.000 data itu, mana yang mau dibawa," ujarnya.

Namun ada beberapa kendala dalam upaya pemulangan benda sejarah tersebut. Emil mengatakan, secara kultur benda tersebut milik Indonesia, namun secara hukum tercatat sebagai kepunyaan pemerintah Belanda.

"Negosiasinya masih berlangsung. Kendalanya itu kan milik mereka secara hukumnya. Secara kulturalnya milik kita. Buruknya semua datanya berbentuk digital, tapi apa pun itu, kita kan kota sebesar ini tidak punya museum buat drinya sendiri," ungkapnya.

Selain membahas soal pemulangan sisa sejarah, Emil pun turut menggodok rencana pemberian dana hibah sebesar 5 juta euro dari pemerintah Belanda terkait reorganisasi pengelolaan PDAM Kota Bandung.

"Kami juga akan (menjalin) kerja sama S2 (program beasiswa) untuk manajemen sipil air di TU Del, itu yang saya rapatkan," ucap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com