BENGKULU, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Intarco Penta Tbk, Petrus Halim yang juga menjabat komisaris Utama PT Tenaga Listrik Bengkulu menyatakan, masyarakat tak perlu khawatir dengan pembangunan PLTU berbahan bakar batubara karena menggunakan teknologi terbaru yang ramah lingkungan.
Hal ini disampaikan Petrus saat menghadiri peletakan batu pertama rencana pembangunan PLTU di Kota Bengkulu kapasitas 2 X 100 MW.
"Pembangkit ini dibangun menggunakan teknologi baru yang ramah lingkungan," kata Petrus Halim, Selasa (25/10/2016).
Meski tak menjelaskan secara rinci teknologi terbaru yang ramah lingkungan seperti apa, namun ia menjelaskan pembangkit yang dibangunnya itu tidak menghasilkan limbah sebanyak teknologi PLTU yang ada selama ini.
Pernyataan itu disampaikan Petrus terkait tingginya penolakan warga sekitar PLTU di Desa Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu.
Peletakan batu pertama diwarnai aksi blokade jalan yang dilakukan oleh ratusan warga sebagian besar nelayan. Warga khawatir, PLTU berdampak buruk pada hasil tangkapan dan juga kesehatan.
"PLTU hanya membawa sengsara dan berdampak buruk bagi kesehatan," ujar beberapa warga yang menggelar orasi.
Baca juga: Tolak PLTU, Warga Bengkulu Minta Pemerintah Beli Rumah Satu Kelurahan
Sementara itu Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti dalam peletakan batu pertama pembangunan meminta PLTU benar-benar menerapkan teknologi yang ramah lingkungan seperti yang dijanjikan oleh perusahaan pemenang tender.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.