Ketika itu, tutur Bandi, bercerita, di pinggir Kali Anyar banyak bebek yang dilepas bebas. Entah siapa yang memelihara, Bandi tidak tahu, yang jelas tidak ada orang mengangon bebek-bebek itu. Bebek-bebek itupun bertelur di sembarang tempat. Nah, setelah puas berenang-renang di sungai, Bandi, Jokowi, dan anak-anak lain berlomba mencari telur-telur bebek di pinggir kali.
"Kalau dapat telur langsung direbus saat itu juga dengan air Kali Anyar. Enggak pakai panci merebusnya, tetapi pakai kaleng seadanya," kata Bandi.
Ketika asyik bermain-main, jika ada salah satu orangtua anak-anak datang mencari, mereka langsung bubar. Lari tunggang-langgang semua. Mereka takut dimarahi oleh orangtua masing-masing.
Ibunda Jokowi, Sujiatmi Noto Mihardjo, tutur Bandi, sering mencari-cari putranya ke pinggiran sungai.
"Yang sering nyari Mas Jokowi, ya, Bu Noto," katanya.
Pindah rumah
Bandi mengaku mulai jarang bertemu dengan temannya itu sejak orangtua Jokowi pindah rumah ke Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Rumah yang dulu pernah ditinggali orangtua Jokowi, kini tak lagi berbekas. Di lokasi itu telah dibangun Pasar Ngudi Rejeki.
Walaupun lama tidak pernah bertemu, Jokowi tidak melupakan teman lamanya. Bandi sempat bertemu lagi di Cinderejo Lor ketika Jokowi menjadi calon wali kota Solo.
"Saya juga pernah ketemu tak sengaja di Bandara Adi Soemarmo, saat menjemput penumpang. Waktu itu masa kampanye Pilkada DKI Jakarta. Ternyata Mas Jokowi masih ingat saya, saya didatangi dan dirangkul," kata Bandi yang bekerja sebagai sopir ambulans.
Dalam kunjungan singkatnya itu, Presiden menerima laporan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)Bengawan Solo Yudi Pratondo. BBWS Bengawan Solo berencana melaksanakan proyek normalisasi Kali Anyar dan Pepe. Kali Anyar merupakan terusan Kali Pepe, anak Bengawan Solo yang berhulu di Boyolali, Jawa Tengah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.