PEKALONGAN, KOMPAS.com - Kemarau basah yang dialami pulau Jawa berpengaruh pada produktivitas pohon durian di sentra penghasil buah durian di Kecamatan Doro, Pekalongan, Jawa Tengah.
Salah satu desa penghasil durian yang juga juara 1 kontes durian pada festival durian Doro 2014 yaitu Lemah Abang, Kamis (20/10/2016) tidak terlihat lalu lalang maupun aktivitas jual beli buah berduri itu.
Padahal biasanya, sebut Suci Muhani (35), salah seorang warga, memasui bulan Oktober biasanya setiap pagi sudah ramai oleh para tengkulak untuk mencari durian. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Tegal, Pemalang, Batang, hingga Semarang.
Tahun ini, kemarau basah membuat pohon durian tidak berbuah.
"Bunga yang akan menjadi durian gugur karena terkena hujan terus mengguyur jadi ya tidak jadi berbuah, akhirnya desa kami sepi," kata Suci.
Kepala Desa Lemah Abang, Doro, Pekalongan, Karnoto mengatakan, tidak hanya di Kecamatan Doro saja yang tahun ini mengalami penurunan produktivitas durian. Kecamatan lain seperti Karangayar, Talun, dan Kandang Serang juga mengalami hal serupa karena dampak dari kemarau basah.
"Kami ada 205 hektar ladang durian, biasanya kalau musim durian ya ribuan buah kami hasilkan setiap harinya, kalau sekarang benar-benar jarang pohon yang berbuah," ucapnya.
Karnoto menyebutkan, dengan sedikitnya durian, dirinya pesimis tahun ini bisa mengikuti Festival Durian Doro yang digelar setiap tahun. Padahal, festival durian merupakan ajang mempromosikan buah durian ke masyarkat luas.
"Durian pekalongan memang terkenal manis, ada yang manis pahit dengan daging yang tebal. Harganya pun terjangkau dari Rp. 25.000-Rp.35.000 tergantung jenis dan ukuran," katanya.
Hal senada diungkapkan tengkulak durian dari Cirebon, Parno (46) yang mengeluh sulitnya mendapatkan durian asli Doro yang terkenal enak dan manisnya. Bahkan sedari pagi hingga siang yang biasanya ia mendapat 500 buah, Parno baru mendapat 30 buah durian saja.
"Padahal jauh-jauh dari Cirebon tapi memang sulit mendapatkan durian, kalaupun ada petani minta harga yang mahal," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.