Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2016, 15:25 WIB
|
EditorErlangga Djumena

BANDUNG, KOMPAS.com — Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Jawa Barat membongkar sindikat perdagangan satwa langka dilindungi di wilayah Jawa Barat. Hewan dilindungi yang diperdagangkan sindikat ini kebanyakan adalah kukang jawa (Nycticebus javanicus).

"Kita membekuk lima tersangka. Tiga pemburu dan dua pengepul. Kita curigai ada tiga pengepul, satu lagi dalam pengejaran," kata Wakil Direkrorat Reskrimsus AKBP Diki Budiman saat ditemui di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (18/10/2016).

Diki menjelaskan, terbongkarnya sindikat perdagangan hewan dilindungi berawal dari tertangkapnya satu pemilik kukang Jawa berinisial AS di daerah Kosambi, Kota Bandung.

Setelah pengembangan dilakukan, AS diketahui membeli dari pengepul. Dari hasil pengembangan, pihak kepolisian akhirnya menangkap dua pengepul dalam sindikat tersebut dengan inisial HA dan BF di tempat berbeda, yakni di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, dan Kosambi, Kota Bandung.

Usai memperoleh keterangan para pengepul, petugas kemudian menangkap Junaedi, Kusnadi, dan Aceng yang berperan sebagai pemburu kukang jawa.

"Mereka juga berdagang melalui media sosial Facebook dengan akun Joss Animal. Kami dapatkan informasinya dari LSM pencinta satwa," tuturnya.

Dalam pengungkapan tersebut, Direktorat Reskrimsus Polda Jawa Barat mengamankan beberapa barang bukti dari para pengepul berupa 34 kukang jawa dan satu kura-kura.

Menurut pengakuan para pengepul, lanjut Diki, mereka mendapatkan pasokan kukang jawa dari para pemburu dengan harga Rp 50.000 per ekor.

Hewan-hewan tersebut diburu dari beberapa daerah di Jawa Barat, seperti Garut, Sumedang, Cililin, Cianjur, Sukabumi, dan Tasikmalaya.

"Kukang ini kemudian dijual kembali Rp 200.000 sampai Rp 500.000 per ekor," tuturnya.

Para pelaku dalam sindikat perdagangan hewan ini terancam hukuman 5 tahun penjara dengan tuduhan melanggar Pasal 40 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Di tempat yang sama, Aris Hidayat, Manajer Operasional Pusat Rehabilitasai Satwa International Animal Rescue, yang menangani kesehatan hewan-hewan sitaan tersebut, menjelaskan, sebagian besar satwa tersebut mengalami dehidrasi.

"Kami akan rehabilitasi terlebih dahulu, setelah sehat baru dilepasliarkan. Sepertinya tidak terlalu lama (direhabilitasi) karena perilakunya masih liar," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Sebanyak 2.174 Pesantren di Jabar Ikuti Pelatihan dan Magang Program OPOP 2023

Regional
Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

Regional
Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Peringatan Hari Laut Sedunia bagi Kepulauan Maluku

Regional
Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Herman Deru Minta BPN Sumsel Kerja Lebih Baik Tangani Masalah Pertanahan yang Kian Menumpuk

Regional
Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Wawalkot Tangsel Janji Tangani Banjir di Reni Jaya Pamulang hingga Tuntas

Regional
Ada Apa dengan Masriah?

Ada Apa dengan Masriah?

Regional
Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Makassar Jajaki Kerja Sama dengan Italia, Danny Pomanto Tawarkan 3 Program Ini

Regional
LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

LKPP Jadikan Pemprov Jateng sebagai Role Model Pengadaan Barang/Jasa untuk Pemda

Regional
Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Hari Anak Nasional 2023 Digelar di Kota Semarang, Dihadiri Langsung oleh Jokowi dan Iriana

Regional
Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

Regional
Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Walkot Makassar Danny Pomanto Desain Sendiri Monumen MNEK 2023

Regional
Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Program Inisiasi Gubernur Herman Deru “GSMP” Berkontribusi Kendalikan Inflasi Sumsel

Regional
Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Pemkot Tangerang Gratiskan Biaya Sekolah di 146 SD-SMP Swasta, Pengamat: Daerah Lain Harus Ikuti

Regional
Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Walkot Bobby Setujui 6 Poin Tuntutan PBB, dari Penolakan Radikalisme hingga Intoleransi Beragama

Regional
Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Dukung Majalengka Jadi Pusat Ekonomi, Ridwan Kamil: Kami Siapkan Aerocity dengan Potensi Triliunan Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com