Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rusak Kali Jalanan Kota Medan Ini, Tengoklah Sekali-sekali Pak Wali"

Kompas.com - 17/10/2016, 19:51 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Hampir seluruh jalan di Kota Medan saat ini dalam kondisi rusak parah. Musim hujan yang melanda membuat seluruh permukaan jalan berlubang dan berisi air seperti kubangan.

Mulai Jalan Medan-Binjai, Kampung Lalang, sepanjang Jalan Gatot Subroto Medan, Jalan Bambu, Jalan Sutomo Ujung, Jalan Durian, daerah Aksara, Tembung, hingga Marelan penuh lubang yang dalam dan lebar. Kondisi ini dinilai sangat mengganggu para pengguna jalan.

Lubang-lubang ini semakin parah kerusakannya ketika terus dilewati truk-truk bermuatan tanah timbun, pasir, koral, dan kontainer yang hilir mudik tanpa batas waktu.

Tak hanya membuat rusak aspal, perilaku para pengendara mobil berat tersebut juga rusak. Mereka saling salip-menyalip hingga menutupi seluruh badan jalan. Tindakan ini diikuti para supir angkot, pengemudi becak, kendaraan pribadi dan sepeda motor.

"Udah jalannya rusak parah gini, truk-truk, kontainer tetap lewat. Orang itunya yang buat jalan di Kota Medan ini bolong-bolong. Maunya ditangkapi truk-truk itu, dulu setahuku tak boleh truk masuk jalan kota," kata boru Simbolon, warga Pinang Baris, Senin (17/10/2016).

Pedagang di Pasar Kampung Lalang ini mengatakan, sudah sering didengarnya pengendara sepeda motor masuk ke dalam lubang, terus kendaraannya terbalik kemudian dilindas pengendara motor lain. Apalagi kalau hujan turun, lubang-lubang itu tertutup banjir.

"Hati-hatilah kalau lewat jalan itu, udah banjir, jalannya berlubang semua. Entah kayak mananya Pemko Medan ini. Kalau tak hujan, debu sama batu beterbangan, sakit mata kita. Di Medan ini, cuma jalan di depan rumah-rumah pejabatlah yang tak macam kubangan kerbau," katanya lagi.

Di tempat berbeda, warga dan pengendara pelintas Jalan Bilal Medan mengeluhkan badan jalan yang mirip kubangan kerbau. Lubang besar dan aspal yang yang hancur sudah lama dibiarkan tanpa perbaikan. Warga sekitar bercerita sudah banyak pengendara yang jatuh akibat terperosok.

"Udah lama kayak gini kondisi jalannya, dibiarkan aja sama Pemko. Soalnya udah lama tak ada diperbaiki. Kalau hujan, udah pasti banjirlah. Tambah lagi drainase yang tersumbat, parahlah," ucap Abdi Bay.

Hal yang sama juga dikatakan Ucok, warga Jalan Setia Budi Medan. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi becak ini mengaku resah dengan badan jalan yang penuh lubang dan bekas galian. Padahal jalan ini termasuk jalan inti kota dan termasuk jalur padat lalu lintas. Akibatnya, pada jam-jam tertentu, kemacetan lalu lintas tak terhindarkan.

"Rusak kali jalanan Kota Medan ini, bah. Tak ada yang beres, ntah apa aja kerja wali kotanya, tak pernah dia kurasa nengok jalanan ini. Ah, tengoklah sekali-kali, Pak Wali..." ketus Ucok.

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang dimintai komentarnya di sela acara kedatangan Mensos RI membenarkan bahwa jalanan Kota Medan penuh lubang dan kubangan pada saat ini. Dia bilang sudah mulai diperbaiki dan targetnya 2017 semua jalanan akan halus mulus.

"Tapi kalau ada yang memang terkendala harus kami tutupi dulu sementara. Kalau lubang itu berada di jalan provinsi atau nasional, kami tidak bisa menanganinya. Kami hanya bisa mengimbau, apalagi lubang-lubang yang dilakukan karena proyek air limbah," kata Eldin.

Proyek air limbah ini, lanjut dia, walau berjalan di atas jalan Kota Medan tetap harus provinsi yang punya kewenangan menutupnya kembali. Tidak ada anggaran dari Pemko Medan untuk hal ini.

Selain mengimbau, pihaknya sudah menyurati dan melakukan rapat-rapat untuk membahas persoalan yang meresahkan warga Medan ini.

"Mereka sudah berjanji akan menyelesaikannya," ucapnya.

Soal truk-truk yang hilir mudik tanpa batas waktu, Eldin bilang itu di bawah pengawasan Dinas Perhubungan Sumatera Utara. Pria berkaca mata itu tidak menjawab saat ditanyakan pendapatnya mengenai pengawasan yang dilakukan dinas tersebut.

"Kan ada timbangannya itu, tonase-tonase yang timbangan itu. Mungkin ini yang harus kita koordinasikan sama Dinas Perhubungan provinsi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com