Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwah Daud dan 5 Pengikut Dimas Kanjeng Diperiksa Polda Jatim

Kompas.com - 17/10/2016, 11:25 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua salah satu yayasan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim, Senin (17/10/2016) menghadiri panggilan Polda Jatim untuk diperiksa dalam kasus penipuan Dimas Kanjeng. 

Politisi Partai Golkar itu datang bersama lima pengikut Dimas Kanjeng yang disebut "sultan".

Polisi enggan memberikan keterangan soal kedatangan mantan anggota DPR itu, namun di buku tamu ruangan Ditreskrimum Polda Jatim hari ini terdapat nama Marwah Daud Ibrahim sebagai salah satu tamunya.

Baca juga: Polda Jatim Pasti Jadwalkan Pemeriksaan Marwah Daud Terkait Dimas Kanjeng

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan, selain Marwah Daud Ibrahim, hari ini penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan kepada suami Marwah, yakni Tajul Ibrahim.

"Tajul Ibrahim juga salah satu Sultan Dimas Kanjeng," kata Argo.

Namun kedatangan Tajul Ibrahim belum bisa dikonfirmasi.

Informasi yang beredar, Tajul Ibrahim tidak dapat memenuhi panggilan polisi karena sedang sakit. Anggota tim kuasa hukum yang mendampingi pemeriksaan Marwah Daud Ibrahim, Isya Yulianto, juga membenarkan bahwa kliennya saat ini sedang diperiksa.

"Selain Marwah Daud, juga lima pengikut yang berstatus Sultan," jelasnya.

Pemeriksaan terhadap Marwah Daud merupakan upaya polisi membuka jaringan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng di padepokannya di Kabupaten Probolinggo.

Sampai saat ini, ada lima pelapor yang mengaku tertipu dengan kerugian ratusan juta hingga ratusan miliar.

Kompas TV Korban Baru Dimas Kanjeng Lapor Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com