Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Navigasi Tak Memadai, Nelayan Khawatir Cuaca Ekstrem

Kompas.com - 13/10/2016, 17:47 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Aktivitas nelayan di Pelabuhan Pelelangan Ikan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diselimuti kekhawatiran akan perubahan cuaca ekstrem.

Nelayan tidak bisa memprediksi cuaca secara akurat karena belum memiliki peralatan navigasi yang memadai.

“Perubahan cuaca ekstrem biasanya dialami nelayan saat berada di tengah laut. Cuaca yang semula cerah bisa tiba-tiba berubah mendung disertai hujan lebat dan ombak besar,” kata salah seorang nelayan, Tahang, di pelabuhan ikan Pangkalbalam Pangkalpinang, Kamis (13/10/2016).

Menurut Tahang, kebanyakan nelayan bekerja berkelompok dengan penghasilan pas-pasan. Peralatan yang dimiliki umumnya bersifat manual yang tidak berbiaya mahal.

Nelayan lainnya, Widi, mengaku beberapa waktu belakangan cuaca gampang berubah. Selain mengancam keselamatan jiwa, cuaca buruk membuat nelayan kesulitan untuk menangkap ikan.

“Ombak besar tidak memungkinkan untuk melepas jaring. Alat-alat justru banyak yang rusak,” ujar Widi.

Kekhawatiran nelayan cukup beralasan karena ombak besar dari Selat Bangka yang menjadi lokasi penangkapan ikan, selama ini kerap menenggelamkan kapal-kapal.

Nelayan yang merasa khawatir, akhirnya banyak yang menunda untuk melaut sampai kondisi dipastikan benar-benar aman.

Kendati khawatir soal perubahan cuaca nelayan merasa bersyukur karena jumlah tangkapan ikan yang relatif stabil.

Setiap kali melaut selama tiga sampai empat hari, kapal bagan nelayan bisa mengumpulkan 5 sampai 6 ton ikan segar.

Ikan-ikan hasil tangkapan nelayan dijual pada pedagang pengumpul yang kemudian didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara beberapa jenis ikan tertentu dipersiapkan untuk ekspor ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com