Untuk menanggulangi banjir, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo Agoes Tjahjono mengatakan, sudah memaksimalkan 12 rumah pompa untuk menyedot genangan air. Rumah pompa itu tersebar di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Waru, dan Taman.
"Setiap rumah pompa bisa menyedot 300-500 liter air per detik," katanya.
Belum selesai
Jembatan Ciputrapinggan di selatan Jabar yang ambles juga belum dapat dilintasi kendaraan beroda empat atau lebih. Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kalipucang dan Pangandaran hanya dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
Akibatnya, perjalanan bus tujuan kawasan wisata Pangandaran berhenti di Kalipucang. Penumpang bus kemudian berjalan kaki melewati jembatan itu dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot ataupun ojek.
Banjir setinggi 1,5 meter akibat luapan Sungai Citanduy dan anak-anak sungai juga melanda sejumlah kecamatan, di antaranya Padaherang, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Cigugur, dan Mangunjaya sejak Minggu. Sekitar 1.876 warga sempat mengungsi ke gedung sekolah, balai desa, dan rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Pada Selasa siang, banjir mulai surut. Sebagian besar pengungsi kembali ke rumah masing-masing, tetapi tetap siaga untuk mengantisipasi banjir susulan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, yang meninjau lokasi tersebut pada Selasa malam, mengatakan, telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Banten, DKI Jakarta, dan Jabar. Ini untuk mempercepat pembangunan jembatan bailey di lokasi itu.
"Sudah saya bicarakan. Bahan-bahan untuk pembuatan jembatan bailey sudah di lokasi. Ini akan segera dikerjakan agar dapat mendukung aktivitas warga," ujarnya.
Jalan yang ambles di Kota Banjar akan dibangun permanen. Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis H Sumadilaga, yang meninjau lokasi, mengatakan, jalan yang berada di atas gorong-gorong itu akan dibangun dalam waktu 30-45 hari.
BPBD Sulawesi Selatan bersama BPBD di kabupaten/kota di provinsi itu menyiapkan antisipasi penanganan bencana. Hampir semua daerah rawan bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota se-Sulsel dan menyiapkan langkah antisipasi bencana," ujar Kepala BPBD Sulsel Syamsibar. (TAM/GRE/ENG/ETA/ ACI/WER/NIK)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Oktober 2016, di halaman 21 dengan judul "Bencana Banjir Terus Meluas di Cilacap".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.