Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata Keluhkan Praktik Pemandu Liar di Kawasan Dieng

Kompas.com - 12/10/2016, 15:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Para pelaku usaha wisata di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengeluhkan praktik pemandu wisata liar yang marak di kawasan tersebut.

Para pemandu tanpa identitas itu dinilai menjadi salah satu faktor usaha mereka kurang optimal.

Khatminah, salah satu anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, mengungkapkan, akibat praktik tersebut para pemandu lokal bersertifikat yang biasa bekerja di kawasan itu sepi order akibat diambil oleh mereka.

"Pemandu wisata liar membuat para pemandu lokal yang telah bersertifikat tak berdaya lantaran mata pencahariannya diambil alih secara sepihak," kata Khatminah, di hadapan Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kabupaten Wonosobo Agus Purnomo dalam kegiatan pembinaan Pokdarwis di Balai Desa setempat, Rabu (12/10/2016).

Khatminah menjelaskan, masyarakat Desa Sembungan sejauh ini masih mengandalkan sektor pariwisata untuk menggantungkan hidup. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah bersikap lebih tegas mengendalikan praktik pemandu ilegal itu.

Khatminah juga meminta alokasi anggaran pemerintah daerah untuk peningkatan kapasitas para pelaku industri pariwisata.

Tafrihan, pelaku usaha wisata lainnya, mengatakan, memang sudah selayaknya para pemandu lokal mendapat perhatian pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo dari sisi peningkatan kapasitas seperti melalui kegiatan pelatiha bahasa Inggris dan lainnya.

Selain itu, katanya, pemerintah juga perlu memperbaiki kelembagaan dan administrasi dalam tata kelola pariwisata di kawasan Dieng, termasuk Desa Sembungan.

"Tata kelola kelembagaan itu termasuk bagaimana memperbaiki pola koordinasi antar Pokdarwis, maupun antara Pokdarwis dengan unsur Dinas maupun Instansi terkait di pemkab," lanjut Tafrihan.

Ia berharap, melalui acara pembinaan seperti yang dilakukan kantor Parekraf, upaya perbaikan sektor pariwisata, khususnya di Sembungan akan lebih fokus, sehingga ke depan masyarakat benar-benar merasakan manfaat positif dari berkah alamnya yang luar biasa.

Sementara itu, Kepala Kantor Parekraf Agus Purnomo menjelaskan, ada beberapa kendala yang muncul pada sektor pariwisata di Wonosobo, di antaranya para pelaku usaha wisata masih belum paham terhadap sapta pesona.

Sapta pesona adalah satu kondisi ketika wisatawan dapat merasakan dan mengalami suasana yang aman, bebas dari ancaman, gangguan, serta tindak kekerasan dan kejahatan saat berwisata di sebuah objek wisata.

Agus juga tidak menampik praktik pungutan tiket di luar tiket resmi masih marak. Hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.

"Kami secara rutin telah menggelar pembinaan untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku wisata," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com