Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Suatu Saat Kami Bisa Hidup Mewah dari Hasil Pertanian"

Kompas.com - 11/10/2016, 21:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

 

Yanto mengaku, di pekarangan rumahnya ia menanam sejumlah sayuran, yakni sayur kumbang, kol, brokoli dan sayur putih pada lima bedeng berukuran kecil. Dari hasil bertani sayur itu, Yanto mampu meraup keuntungan hingga jutaan rupiah untuk sekali panen.

Uang yang ia peroleh itu digunakan untuk membayar uang sekolah, alat tulis, perlengkapan sekolah hingga telepon genggam.

“Saya akan memberi informasi kepada teman-teman agar masuk ke sekolah pertanian, karena dengan sekolah pertanian kita dapat memajukan daerah kita ini, seperti apa yang pernah disampaikan oleh mendiang Gubernur NTT El Tari yang mengatakan tanam dan sekali lagi tanam,” ujarnya.

Sementara itu, Anggi Neonane, mengaku bahwa dari hasil pertanian yang saat ini digeluti oleh ayahnya, bisa mampu menyekolahkan ia dan adik-adiknya. Bahkan, seorang kakaknya saat ini sedang kuliah di sekolah tinggi pertanian di Kota Kupang.

Bukan hanya itu saja, bahkan dari hasil panen padi di lahan sawah seluas dua hektar itu, ayahnya mampu membangun rumah permanen yang besar dan membeli sepeda motor.

Metode konservasi

Ditemui di tempat yang sama, salah seorang guru SMK Negeri I TTS, Eka Jaya Ningsih mengatakan, dengan penggunaan metode pertanian konservasi sangat jauh lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan pengunaan pupuk kimia. Hasilnya pun, kata Eka, sangat berbeda.

“Kita ambil contoh tanaman jagung atau kacang, jika kita pakai pupuk kimia, maka ukuran batangnya kecil, kalau dibandingkan dengan metode pertanian konservasi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia, maka tanah akan lebih keras dan cenderung akan rusak,” terangnya.

Eka menjelakan, saat ini pertanian konservasi juga telah diterapkan kepada sejumlah petani di beberapa tempat di Kabupaten TTS. Ia pun berharap, hasil yang dicapai petani bisa maksimal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com