Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Bripka Iwan Tembak Kepala Sendiri, Polda Jateng Belum Pastikan Itu Bunuh Diri

Kompas.com - 04/10/2016, 18:16 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Markas Polda Jawa Tengah mengonfirmasi tewasnya Brigadir Kepala Iwan Riyanto (35), anggota Detasemen B Sentolo, Kulonprogo, Brimob DIY yang mengakhiri hidupnya.

Namun perbuatan yang dilakukan Iwan termasuk bunuh diri atau tidak masih belum bisa dipastikan.

Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Djarod Padakova mengatakan, meski Bripka Iwan menembak kepalanya sendiri, hal tersebut belum tentu termasuk bunuh diri. Pasalnya saat sebelum menembakkan pistol ke kepalanya, ia menembak dua kali ke arah dinding.

"Ini belum bisa dipastikan bunuh diri atau tidak, korban di Purworejo sedang berkumpul dengan temannya," kata Djarot kepada wartawan di Semarang, Selasa (4/10/2016).

"Korban tiba-tiba mengeluarkan senjata api yang ada di tas pinggangnya, dimainkan silinder dua kali, yang ketiga mengarahkan ke kepala dan berbunyi," tambah Djarot.

Baca juga: Diduga karena Konflik Keluarga, Bripka Iwan Tembak Kepala Sendiri

Polda sendiri menyatakan ikut prihatin atas meninggalnya salah anggota Brimob Polda DIY tersebut. Namun demikian, pihak kepolisian akan mencoba menyelidiki perbuatan yang dilakukan Bripka Iwan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.

Djarot mengatakan, pistol yang digunakan Iwan berisi dua peluru. Umumnya pistol berisi enam silinder.

"Fakta dari saksi demikian, saat berkumpul dengan teman diterapkan dia memainkan pistol dua kali. Di pistol ada dua peluru, kalau silinder (pistol) itu ada enam. Untuk safety (polisi) biasanya ada lima, satu silinder kosong," ujarnya.

Polisi pun belum bisa memastikan alasan Iwan mengakhiri hidupnya. Sebelum menembak diri, Bripka Iwan diduga minum-minuman yang memabukkan.

"Masalah pribadi atau masih didalami. Terkait mabuk atau tidak itu masih dalam penyelidikan," terang Djarod.

Sebelumny, Bripka Iwan diduga bunuh diri karena konflik di dalam keluarga. Dia menembakkan pistol ke dahinya. Ia diduga mengakhiri hidupnya pada Senin (3/10/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB di rumah milik Supriyono, di Jalan Kartini, Desa Sindurjan Rt 3/5, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo.

Setelah kejadian tersebut, Iwan langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Purworejo. Namun sekitar pukul 23.45 WIB atau ketika di rumah sakit yang bersangkutan dinyatakan meninggal.

Kasus ini lalu diselidiki pihak kepolisian Purworejo. Sejauh ini, polisi telah meminta keterangan tiga orang saksi. Tiga saksi yang diperiksa yaitu Agung Pribadi, Slamet Riyadi dan Supriyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com