Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal di Pontianak, Warga Malaysia Palsukan Kematian demi Asuransi

Kompas.com - 04/10/2016, 16:58 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Seorang warga negara Malaysia, Mohamad Sharif (52), memalsukan identitasnya dengan membuat surat kematian untuk mendapatkan klaim asuransi di negaranya. Dia pun kemudian kabur dan menetap ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Kedoknya terbongkar setelah petugas imigrasi menangkapnya pada 13 November 2015 lalu di wilayah Kabupaten Sambas. Setelah menjalani hukuman selama delapan bulan dan denda Rp 80 juta, dia sekarang bebas dan akan dideportasi ke negara asalnya.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Kalbar, Malfa Asdi, mengungkapkan, Mohamad Sharif ini terjerat tindak kejahatan karena kasus pemalsuan data asuransi. Dia dilaporkan sudah meninggal sehingga pihak asuransi kemudian mencairkan dana sebesar Rp 3 miliar.

"Uang hasil kejahatan tersebut dinikmati di Indonesia tepatnya di Pontianak," ujar Malfa, Selasa (4/10/2016).

Selama tinggal di Pontianak, Mohamad Syarif memiliki kartu tanda penduduk elektronik yang beralamat di Gang Alpokat Jaya RT 002 RW 015 Kelurahan Sungai Belitung, Kecamatan Pontianak Barat. Warga asal Felda Bukit Jalor 73300 Batang Malaka Negeri Sembilan, Malaysia ini juga memiliki istri seorang warga Indonesia.

"Saat masuk ke Indonesia, Mohamad ini menggunakan dokumen paspor Malaysia. Paspor itu sudah di kembalikan karena sudah dianggap meninggal. Jadi tersangka masuk ke Indonesia sejak tahun 2015 ini secara ilegal," ujar Malfa.

Saat ini, Mohamad Syarif sedang menanti proses deportasi yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2016 mendatang.

Selain Mohamad, dua warga Malaysia lain juga turut akan dipulangkan karena bermasalah dengan dokumen keimigrasian atau overstay. Keduanya yaitu See Wei Wen (10) dan saudaranya See Gui Wen (8) dari Perak Johor Baharu Malaysia. 

Mereka merupakan hasil dari perkawinan campuran antara warga Malaysia dan Indonesia. Selama berada di Kalbar, kedua anak itu tinggal di Pontianak bersama ibunya.

"Proses deportasi ketiga warga Malaysia ini akan dikawal ketat petugas Imigrasi," pungkas Malfa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com