Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Madu Asal Timor Ini Kualitasnya Terbaik Nomor 3 di Dunia"

Kompas.com - 04/10/2016, 11:50 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

Sebanyak 43 anggota kelompok binaan Roby Manoh itu setiap hari secara bergantian membawa madu ke rumahnya. Madu yang dibawa oleh anggota kelompok itu ditaruh di dalam jeriken berukuran lima liter yang ia beli satu jeriken seharga Rp 250.000. Setelah itu Roby pun memasukkan madu itu ke dalam mesin pengelola untuk membuang, kotoran, zat asam, dan kadar air yang menempel pada madu.

“Madu yang berada dalam satu jeriken lima liter itu ukurannya sama dengan delapan botol sehingga setelah masuk ke dalam mesin dan diolah, maka madu murni yang kita dapatkan hanya empat botol,” ujar Roby.

Dari usaha pengolahan madu murni itu, Roby mengaku, sebulan ia mampu memproduksi sebanyak 3 ton madu murni, yang dikirim keluar NTT, seperti ke Jakarta, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, hingga ke Papua.

Roby juga mengaku, pada tahun 2015 lalu ia sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 33 kementerian selama lima tahun untuk pembelian madu asli miliknya. Akan tetapi, ia tidak mampu memenuhi semua permintaan tersebut karena keterbatasan modal.

“Permintaan madu murni dari kementerian itu sangat banyak, sedangkan saya hanya produksi terbatas saja karena kendala modal, padahal stok madu di kelompok banyak dan bisa memenuhi permintaan itu. Ambil contoh saja satu kementerian pegawainya kurang lebih 5.000 orang. Andai kata kita penuhi satu orang membeli satu botol madu, hitungannya bisa mencapai Rp 20 miliar per bulannya,” jelasnya.

Dengan keterbatasan modal itu, Roby berharap, pemerintah daerah bisa membantu modal kerja dan juga alat pendeteksi madu asli yang lebih canggih, serta alat produksi dengan kapasitas yang lebih besar sehingga ia bisa mampu memenuhi permintaan madu murni dari luar NTT.

Keuntungan usaha madu murni ini bukan hanya dinikmatinya sendiri, tetapi juga pihak lainnya, seperti warga pengumpul madu dan pemerintah daerah yang menerima pajak.

“Khusus untuk daratan Timor, satu tahun kita mampu berproduksi madu murni sebanyak 20.000 hingga 30.000 ton sehingga kalau pemerintah bisa melihat peluang ini bagus, maka bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar,” jelasnya.

Roby menilai, dengan usaha madu murni yang dilakukannya bersama oleh warga, selain mendapat keuntungan secara materi, keuntungan lainnya yakni warga bisa menjaga dan melestarikan hutan di Pulau Timor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com