Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Orangtua Ingin Jual Bayi untuk Biaya Persalinan, Efektivitas BPJS Dipertanyakan

Kompas.com - 03/10/2016, 11:23 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Setelah mendengarkan masalah Janwar (27) yang menjual bayinya karena tak mampu membiayai operasi caesar istrinya, Andi Indra Ayu (26), anggota DPRD Kota Makassar akan membahas kembali proses penggunaan BPJS yang dinilai tak berpihak kepada rakyat kecil.

Seperti yang dikatakan anggota DPRD Kota Makassar, Muhammad Basdir, Senin (3/10/2016) mengatakan, Janwar melakukan tindakan konyol ingin menjual bayinya karena didesak membayar tagihan Rp 39 juta di RS Unhas. Sebelumnya, BPJS Janwar belum bisa digunakan karena masa waktu aktif belum tiba.

"Seperti kasus Janwar, istrinya melahirkan belum pada waktunya. Sedangkan kartunya juga belum aktif. Ini juga menjadi masalah di BPJS. Ada kalanya administrasi diabaikan untuk membantu orang miskin. Kami akan bahas masalah ini di DPRD Makassar hingga kami akan bawa ke DPR RI dan ke Pemerintah Pusat," kata Basdir.

(Baca juga: Terdesak Biaya Persalinan, Orangtua Jajakan Bayinya Rp 39 Juta di Facebook)

Dia mencontohkan, program kesehatan Jamkesda dan Jamkesmas dianggapnya lebih efisien ketimbang BPJS tanpa bertele-tele ngurus administrasi. Hanya bermodalkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP saja, orang miskin bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

"Banyak orang miskin operasi caesar hanya pakai KK dan KTP dalam program Jamkesda dan Jamkesmas. Setelah mendapat pertolongan dan perawatan, barulah diurus administrasinya. Semua kok berjalan bagus dan sampai tidak ada orang miskin disandera di rumah sakit atau seperti kasus ini orangtua jual bayinya untuk bayar tagihan di RS Unhas," ungkapnya.

Terkait dengan masalah Janwar-RS Unhas-BPJS, lanjut Basdir, anggota DPRD Makassar membuat penggalangan dana "Accarita". Penggalangan dana itu berjalan efektif untuk membantu masalah yang dihadapi oleh Janwar.

"Uang yang terkumpul mencapai Rp 25 juta lebih di penggalangan dana Accarita. Tetapi masalah Janwar telah diselesaikan oleh RS Unhas dan BPJS, maka uang Rp 25 juta itu akan tetap digunakan membantu orang-orang miskin yang mendapat masalah kesehatan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com