Hujan di Siang Hari Ganggu Produksi Ikan Asin

PEMALANG, KOMPAS.com - Kemarau basah yang melanda wilayah Indonesia mulai dirasakan oleh para perajin ikan asin di Desa Asemdoyong, Taman, Pemalang, Jawa Tengah. Produksi Ikan Asin mereka menurun hingga 30 persen karena kurangnya sinar matahari.

Sanadi (50) salah seorang perajin ikan asin mengaku biasanya dirinya memproduksi satu ton per hari, karena seringnya hujan pada siang hari membuat penurunan produksi menjadi 700 kilogram saja dalam tiga hari.

Perajin juga mengeluhkan lamanya proses pengeringan ikan asin membuat kualitas produksinya menurun.

"Kami memang mengandalkan sinar sinar matahari, kalau menjemurnya sampai tiga hari selain merugi waktu, kadang banyak ikan asin yang membusuk," kata Sanadi, Minggu (2/10/2016).

Sanadi menambahkan lamanya produksi ikan asin membuat biaya untuk membayar buruh meningkat. Padahal harga ikan asin tidak ada kenaikan, berkisar Rp 15.000- Rp 20.000 per kilogramnya.

"Untuk keluar kota kita stop dulu pengirimannya, kita penuhi stok di wilayah Pemalang terlebih dahulu," tambahnya. (Baca: Menelisik Ikan Asin Hingga ke Abad VIII Masehi)

Hal senada juga diungkapkan Maksidi (40) perajin ikan asin ini bahkan mengurangi produksi hingga 50 persen, biasanya 2 ton kini hanya setengahnya. Alasannya, ikan cepat membusuk karena proses penjemuran yang kurang matahari.

"Tidak mau ambil risiko, mending mengurangi produksi saja menunggu cuaca membaik," imbuhnya.