Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertobat, Bandar Togel dan Penjudi Dapat Gerobak Angkringan

Kompas.com - 29/09/2016, 22:46 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL,KOMPAS.com - Suprianto tampak sumringah. Tanganya tak berhenti mengaduk campuran semen dan pasir dengan cangkul untuk membangun MCK (mandi, cuci, dan kakus) di rumahnya.

Warga Kaligawe, Geblak, Bantul ini, sebelumnya merupakan seorang pejudi dan pemabuk berat. Ia bahkan sudah memulai judi sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Saya tidak lulus SMP. Kerjaan saya judi sejak SMP, togel iya, kartu iya, adu jago," ujar Suprianto saat ditemui Kompas.com Kamis (29/09/2016).

Suprianto menuturkan, selama ini bekerja sebagai buruh bangunan. Gaji setiap bulan yang seharusnya untuk keluarga habis hanya untuk judi dan menenggak minuman keras. "Dua hari gajian langsung habis. Saya pinjam kanan kiri ya untuk judi dan mabuk lagi," ucapnya.

Menurut dia, ibu dan istrinya selama ini sudah berusaha menasihati agar meninggalkan kebiasaan berjudi dan mengonsumsi minuman keras. Namun, nasihat itu hanya masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan Suprianto. Bahkan, ia tidak menyadari sepeninggal ayahnya, Suprianto harus menjadi tulang punggung keluarga.  Ia justru menjadikan halaman rumahnya untuk lokasi judi sabung ayam.

"Pokoknya judi dan mabuk. Saya tidak berpikir bangun MCK, atau membetulkan rumah atau memberi uang belanja," ungkapnya.

Hingga suatu hari ada seorang anggota polisi datang kerumahnya. Rasa kaget bercampur takut serentak menyeruak dalam hatinya. Ia berpikir polisi ini datang untuk menangkapnya.

"Ya kaget, dulu saya pernah melarikan diri dari polisi sampai tidur di makam, gara-gara teman saya ketangkap judi," bebernya.

Ternyata, pikiran takut itu serentak hilang setelah anggota polisi yang tidak lain adalah Bripka Winardi, Bhabinkamtibmas Polsek Bantul yang sedang melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga.

Baca: Kisah Bripka Winardi Membantu Pejudi dan Bandar Togel Bertobat

Bripka Winardi, lanjutnya, tidak hanya sekali berkunjung kerumahnya. Winardi semakin sering datang dan mengajaknya sharing tentang hidup serta agama.

Ia mengaku, awalnya malas diajak sharing oleh Winardi. Namun lama-kelamaan Suprianto mulai membuka hati. Hingga suatu hari, ketika di kamar seorang diri, ia merasa selama ini menjadi manusia yang tidak berguna. Suprianto lalu memutuskan untuk bertobat dan keluar dari dunia hitam yang selama ini dilakoninya.

"Hati ini rasanya greeegg gitu, teringat selama ini sudah membuat malu keluarga, tidak peduli dengan ibu dan istri. Mulai dari situ, saya bertobat dan ingin membuka lembaran baru," tegasnya.

Suprianto lantas berhasil mengajak dua rekanya judi dan mabuk untuk bertobat. Saat ini, kedua rekannya itu juga telah berubah dan ikut bekerja dengan Suprianto.

Ia juga tak menyangka jika pertobatanya membawa berkah. Polsek Bantul membuatkan MCK untuk keluarganya. "Senang sekali, dulu semua di sungai. Sekarang dibuatkan MCK," tuturnya.

Sementara Wartoyo, warga Teruman, Bantul selama ini menjadi bandar judi togel mendapatkan gerobak angkringan untuk mata pencahariannya. 

Wartoyo mengaku menjadi bandar judi togel karena tidak memiliki pekerjaan. Terlebih kondisi kedua kakinya yang tidak sempurna sejak lahir membuatnya sulit mencari pekerjaan.

"Awalnya saya hanya ikut-ikutan pasang. Lalu banyak teman nitip, dari pada nitip mending saya bandari saja," kata Wartoyo.

Dari bandar judi togel ini, Wartoyo per hari mendapatkan untung paling kecil Rp 500.000. Hanya saja, meski penghasilan besar namun diakuinya hidupnya tidak pernah tenang.

"Tidur tidak tenang, main juga tidak tenang. Kalau ketangkap kan penjara," ucapnya .

Wartoyo bercerita, ketika Bripka Winardi datang ke rumahnya ia kaget dan hendak melarikan diri. Hingga akhirnya pertobatannya menghantarkan dirinya membuka lembaran hidup baru. Ia diberikan bantuan oleh Kapolda DIY Brigjen Pol Prasta Wahyu Hidayat dan Polsek Bantul lewat "Kotak ajaib" berupa gerobak angkringan dan modal jualan.

"Senang sekali, kalau buka jam 16.00 WIB sampai malam," ujarnya.

Dari jualan di angkringan, ia bisa mendapat hasil per hari sekitar Rp 200.000. Jika malam Minggu penghasilannya meningkat sampai Rp 300.000.  Ia mengaku, meski penghasilanya tidak sebesar saat menjadi bandar judi togel, namun kini hidupnya lebih tenang dan tentram.

"Masih sering diajak pasang togel, tapi saya tolak. Saya sudah niat dari hati bertobat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com