Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contohlah Desa Ponggok, Setahun Hasilkan Rp 6,5 Miliar

Kompas.com - 27/09/2016, 06:32 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Eko Putro Sandjojo meminta para kepala desa di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencontoh kinerja aparat Desa Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Eko, kreativias aparat desa di Kecamatan Polanharjo itu mampu mendongkrak pendapatan pengelolaan pemandian tua yang sangat fantastis di daerah itu dari Rp 5 juta per tahun menjadi Rp 6,5 miliar per tahun.

Yang dimaksudkan Eko adalah bekas tempat pemandian tua yang tidak terurus di desa tersebut. Pemandian itu kemudian dibenahi dan kini menjadi salah satu destinasi menarik di Klaten. Obyek wisata bernama Umbul Ponggok itu kian terkenal setelah foto-fotonya tersebar ke media sosial.

"Setelah dirapikan, dikasih sofa, motor, kuda lumping, ikan, dikasih kamera di dalam air. Jadi para pengunjung bisa berenang sambil selfie di dalam air," kata Eko saat berkunjung di Desa Metesih, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Senin (26/9/2016).

Setelah disulap menjadi obyek wisata kekinian, kata Eko, pemandian Ponggok mampu mengundang wisatawan dari berbagai daerah.

(Baca juga Umbul Ponggok, Bunaken van Klaten)

Kini badan usaha milik desa (BUMDes) tersebut mampu memperoleh pendapatan Rp 6,5 miliar per tahun dengan keuntungan bersih mencapai Rp 3 miliar dari tempat tersebut.

"Keuntungannya digunakan untuk pemberdayaan usaha BUMDes yang lain. Usaha itu mulai dari penyediaan fasilitas air bersih, homestay hingga tempat makan," kata Eko.

Menurut dia, kesuksesan aparat Desa Ponggok mendongkrak pendapatan dari pengelolaan pemandian tua itu bukan tanpa sebab. Aparat desa setempat mendirikan BUMDes yang mampu mempercepat terwujudnya desa mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Kondisi itu menjadikan BUMDes Ponggok sebagai percontohan nasional.

Eko mengatakan, tahun ini pemerintah pusat memberikan bantuan dana sebanyak Rp 46, 8 triliun kepada 74.754 desa di seluruh Indonesia.

Rata-rata setiap desa mendapatkan dana sebesar Rp 600 juta hingga Rp 700 juta.

Masih ada tambahan bantuan dari pemerintah provinsi dan kabupaten dengan besaran nilai berbeda-beda di setiap desa.

Eko menjelaskan, dana desa tiap tahun akan ditingkatkan. Tahun ini jumlahnya hampir 47 triliun dan ditingkatkan menjadi Rp 70 triliun. Pada tahun berikutnya, akan bertambah lebih besar lagi dari Rp 70 triliun menjadi Rp 103 triliun, dan naik lagi menjadi Rp 111 triliun di periode berikutnya.

Ditemui di tempat yang sama, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika mengatakan, saat ini hanya 13.000 desa yang memiliki BUMDes.

Sekertaris Daerah Kabupaten Madiun Tontro Pahlawanto menyebutkan bahwa pada 2016 sudah terdapat 72 BUMDes di Kabupaten Madiun. Hanya saja, keberadaan BUMDes masih dalam tahap pembentukan kelembagaan.

"Orientasi desa tahun ini masih ke arah infrastruktur," kata Tontro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com