Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BKKBN: Laju Pertumbuhan Penduduk 4 Juta Per Tahun, Idealnya 2 Juta

Kompas.com - 26/09/2016, 11:31 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty mengakui laju pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tinggi. Sampai saat ini, laju pertumbuhan penduduk masih mencapai 1,49 persen atau sekitar empat juta per tahun.

"Tinggi, itu sama dengan negara Singapura. Kehamilan itu harus direncanakan, tidak boleh karena bencana," katanya usai membuka Seminar Nasional Program KKBPK dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia Tahun 2016 di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/9/2016).

Surya menjelaskan, dengan jumlah laju pertumbuhan sebanyak itu, rata-rata wanita subur melahirkan 2,6 anak. Mestinya, sesuai dengan target, rata-rata wanita melahirkan 2,1 anak. Dengan begitu, laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan mencapai angka ideal, yakni sekitar satu sampai dua juta per tahun.

"Ideal laju pertumbuhan penduduk satu sampai dua juta per tahun sesuai target di 2025," ungkapnya.

Surya mengatakan, banyak dampak yang akan timbul jika laju pertumbuhan penduduk berada diatas angka ideal. Salah satunya adalah terjadinya krisis pangan dan energi.

Hal itu, menurut dia, akan berpengaruh terhadap keberlangsungan hutan di Indonesia sebab dengan bertambahnya penduduk, secara bertahap hutan itu akan beralih fungsi.

"Itu akan terjadi ledakan penduduk nanti, dalam perjalanan waktu. Ledakan jumlah penduduk itu, tidak akan terpenuhi sumber daya makanannya dan energinya sehingga salah satunya terjadi kerusakan lingkungan hidup kan di situ. Tanah kurang, hutan lindung dibukalah semuanya," tuturnya.

Ke depan, Surya menganggap tantangan kependudukan semakin berat. Oleh karenanya, dia meminta kepada para wanita untuk tidak melahirkan di usia 21 tahun ke bawah. Di sisi lain, wanita juga harus mengatur jarak kelahiran. Sebab, lanjutnya, terlalu banyak anak akan berpengaruh terhadap perkembangan anak itu sendiri.

"Kalau dia anak cukup, si ibu dan si ayah dapat membina karakter anak. Kalau sudah kebanyakan anak, tidak akan berhasil membangun karakter anak tersebut," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com