Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibongkar, Portal Padepokan Dimas Kanjeng yang Tutup Jalan Umum

Kompas.com - 23/09/2016, 19:39 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Polisi membongkar portal pasca-penangkapan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Dimas Kanjeng, di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (23/9/2016).

Para santri menutup jalan umum dengan portal dalam beberapa bulan terakhir. Dua santri terpaksa dibekuk lantaran menghalangi pembongkaran portal.

Awalnya, puluhan polisi dari Satuan Bhayangkara yang dipimpin AKP Istono bersenjata lengkap dan mengenakan rompi anti-peluru, bergerak dari Mapolres ke Padepokan untuk melakukan patroli.

Sekitar 20 menit perjalanan, pasukan tiba di lokasi. Sesampainya di pintu gerbang masuk padepokan, pasukan Sabhara dihadang oleh portal besi yang dioperasikan santri.

Mendapati hal itu, Istono turun dari truk dan memberikan penjelasan kepada puluhan santri bahwa itu jalan umum dan tidak boleh ditutup. Santri masih ngotot dan menolak portal dibuka.

Istono kemudian memberikan argumen tegas, dan memerintahkan anggotanya membuka portal. Portal dibuka, lalu mobil pikap, truk dan motor polisi lalu masuk ke kompleks padepokan.

Di tengah kompleks padepokan, ada 160 polisi yang jaga-jaga. Polisi mendirikan tenda dan mengamati situasi padepokan lantaran hujan lebat. Hujan reda, mereka kemudian bergerak ke gerbang belakang padepokan. Ternyata, di sana jalan desa juga ditutup dengan portal besi dan santri menyetop jalan dengan bangku bambu.

Istono dan pasukannya kemudian membongkar portal besi. Palang besi itu dibengkokkan, batunya juga dipindah.

Setelah portal besi roboh, polisi membongkar portal bangku bambu dan membuangnya ke sungai. Pos Padepokan di depan portal juga dibongkar polisi dan rangkanya dibuang ke sungai.

"Ini jalan umum. Silakan masyarakat lewat. Ayo silakan," teriak sejumlah polisi yang melihat warga hendak melintas dan ragu-ragu.

"Iya, Pak! Buka saja. Ini jalan umum. Makasih, Pak!" kata sejumlah pengendara.

Setelah portal gerbang belakang dibongkar, ratusan pengendara langsung lewat. Pasukan polisi kemudian bergerak kembali ke gerbang depan padepokan karena ternyata dipasang lagi portalnya.

Mereka lalu merobohkan dan membongkar portal tanpa ampun. Para santri pun menjauh saat portal dibongkar.

Sejak beberapa bulan terakhir, jalan desa di padepokan memang ditutup bagi warga dan diportal. Camat Gading Slamet Haryanto mengatakan, jalan yang ditutup pihak padepokan merupakan jalan umum dan menghubungkan Desa Gading Wetan dan Wangkal.

"Jalan itu ditutup pihak padepokan sejak beberapa bulan terakhir. Mereka izin hanya menutup jalan sementara karena ada kegiatan, ternyata jalannya ditutup terus-menerus sehingga warga tak bisa lewat. Pembongkaran portal ini oleh polisi sudah tepat," katanya.

Di tengah wawancara camat dengan wartawan, seorang pemuda merupakan santri menghentikan wawancara dan menyeret camat. Sempat kisruh dan menantang polisi, pemuda itu lalu diamankan polisi.

Tak lama, seorang pria paruh baya yang juga santri diamankan karena berupaya menghalangi pembongkaran portal. Dua santri itu langsung dibawa ke Mapolres.

Pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Dimas Kanjeng Taat Pribadi, ditangkap polisi, Kamis (22/9/2016), karena diduga terlibat pembunuhan terhadap dua orang. 

(Baca juga: Diduga Membunuh dan Menipu, Alasan Pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas Ditangkap)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com