Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Berkalung Ban Motor Muncul di Sekitar Sungai Palu

Kompas.com - 21/09/2016, 16:42 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah, beberapa hari terakhir ini dikejutkan dengan munculnya seekor buaya di Sungai Palu. Yang menjadi perhatian warga adalah adanya sebuah ban motor bekas yang melingkar di lehernya.

Imel (21), salah seorang warga yang datang untuk melihat, mengatakan, buaya berkalung ban itu sudah beberapa hari muncul dan menjadi perhatian warga setempat.

"Ini air sedang naik, jadi tidak terlalu nampak buayanya. Itu..itu...lihat mbak, kelihatan kepalanya yang ada hitamnya, sudah itu bannya. Biasa dia muncul untuk berjemur. Bagus kalau mau lihat pas air sungai surut," katanya, Rabu (21/9/2016).

Dari cerita warga di lapangan, ada yang mencurigai ban tersebut masuk di leher buaya karena tidak sengaja. Namun ada pula yang mengatakan jika ban itu sengaja dipasangkan di leher buaya tersebut.

“Saya dengar buaya ini dipancing, tetapi kemudian terlepas,” kata Miswati (40), warga lainnya.

Sementara itu, beberapa relawan pencipta reptil berusaha mencoba melepaskan ban dari leher sang buaya. Mereka memancing dengan menggunakan umpan ayam.

Namun upaya kawan-kawan pencinta reptil ini harus terhenti lantaran pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah melarang dengan alasan mereka tidak mengetahui tingkah laku buaya itu.

Kepala BKSDA Syihabuddin mengatakan bahwa upaya kawan-kawan pecinta reptil itu akan sia-sia jika terus dilakukan.

"Makanya tadi saya suruh berhenti. Sebentar sore ini, kami akan turun lagi dan mencoba menangkap buaya tersebut dengan menggunakan jaring. Jika tidak berhasil, kami coba lagi dengan menggunakan kerangkeng yang kami beri umpan, kemudian kami lepas lagi,” ujarnya.

Soal adanya ban di leher buaya tersebut, Syihabuddin menegaskan bahwa ada upaya untuk menangkap buaya itu.

“Tidak mungkin ban itu masuk ke leher buaya tanpa ada yang memasukannya. Jadi buaya ini sengaja mau ditangkap dan kemudian terlepas,” katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com