Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Menderita Penyakit Aneh di Mulut, Yusuf Akhirnya Dirujuk ke RS Bali

Kompas.com - 20/09/2016, 18:41 WIB
Syarifudin

Penulis

DOMPU, KOMPAS.com - Yusuf (21), warga Dusun Rasabou, Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, yang menderita penyakit aneh di bagian mulut akhirnya di rujuk ke Rumah Sakit Internasional Sanglah, Denpasar, Bali.

Sebelumnya, Yusuf kesulitan mendapat biaya pengobatan. Karena tak punya biaya untuk berobat ke rumah sakit umum, Yusuf hanya bisa pasrah dan berharap ada uluran tangan dari para dermawan untuk membantu biaya pengobatan.

Beruntung, warga miskin yang sudah 2 tahun menderita penyakit aneh ini mendapat perhatian dari tim relawan kemanusiaan yang tergabung dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Bima dan Yayasan We Save Dompu.

“Alhmadulillah, Yusuf sudah kita bawa ke rumah sakit Internasional Sanglah Dempasar Bali, Jumat (16/9/2016). Saat ini, dia sedang mendapat perawatan intensif dari rumah sakit setempat,” ucap Ketua LKSA Bima, Muchtar kepada wartawan, Selasa (20/9/2016).

Muchtar mengaku, beberapa hari sebelumnya pihaknya mendampingi Yusuf untuk mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah.

“Selama ini Yusuf berobat hanya mengandalkan kartu BPJS mandiri dengan sistem pembayaran iuran tiap bulan. Tapi keluarganya sudah tak punya biaya lagi untuk membantu pengobatan. Dengan alasan itulah kami memperjuangkan agar dia bisa mendapat kartu BPJS untuk mendapat pengobatan gratis dari pemerintah,” kata Muchtar.

Muchtar mengaku, sejak awal, keluarga Yusuf sempat mendatangi rumah sakit terdekat. Namun dokter menyarankan Yusuf dirujuk ke rumah sakit lain untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.

Lantaran keterbatasan biaya, keluarga Yusuf terpaksa mengurungkan niat untuk menjalani saran dokter tersebut.

“Sejak itu, keluarganya merawat Yusuf hanya menggunakan ramuan tradisional. Namun bukanya membaik, kondisinya malah memburuk. Kami khawatir dengan kondisinya, karena benjolan di bagian mulutnya kian lama semakin membesar,” ujar Muchtar.

Karena kondisi pasien yang diduga mengidap tumor itu hanya bisa pasrah dan menjerit kesakitan, para relawan kemanuasian memutuskan membawa Yusuf ke Rumah Sakit Internasional Sanglah untuk menjalani operasi.

“Kami akan terus mendampinginya sampai ia mendapat kesembuhan. Selama di Bali, tim relawan juga membantu biaya yang dibutuhkan. Mulai dari transportasi, makan dan biaya pengobatan pasien selama menjalani pengobatan, semua kita tanggung,” akunya.

Menurut keterangan dari pihak keluarga, kata Muchtar, penyakit yang diderita Yusuf berawal dari sakit pilek. Saat itu, yusuf berada di Negara Malaysia menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) tahun 2014 silam.

"Gejala awalnya hanya muncul pilek, namun beberapa hari kemudian dia merasakan sakit di hidungnya," ujar Muchtar.

Mengingat benjolan di hidung kian membesar, Yusuf akhirnya memutuskan kembali ke kampung halaman.

"Saat itu, dia kekurangan uang untuk biaya mengobatan di Malaysia, sehingga keluarganya terpaksa menyuruh dia pulang,” kata Muchtar sembari mengutip cerita keluarga Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com