Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Rongsok Pak Yono, Saat Barang-barang Bekas "Naik Kelas"

Kompas.com - 18/09/2016, 18:33 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Menurut Yono, usaha daur ulang barang bekas ini tidak hanya membutuhkan ide kreatif, tetapi juga kesabaran. Ketika ia ingin membuat benda yang benar-benar berfungsi, terkadang harus berhenti gara-gara belum ada satu komponen yang cocok.

Salah satu contohnya ketika ia mencoba membuat sebuah sepeda motor tua dengan bahan-bahan yang tersedia. Dia harus bersabar mengumpulkan suku cadang orisinal dalam waktu lama.

Berkat kesabarannya, kendaraan roda dua yang ia rancang pun terwujud. Saat ini ada tiga sepeda motor tua di tokonya. Masing-masing ia banderol dengan harga antara Rp 4 juta hingga Rp 7 juta.

"Mesinnya masih nyala semua, cuma ini habis bensinnya," kata Yono sembari mencoba motor itu dan memang sempat ada bunyi mesin motor hidup.

Para pelanggan Yono datang dari berbagai macam kelas dan kepentingan. Ada yang membeli karena barang-barang yang dijual harganya miring. Ada pula yang berniat membeli barang-barang yang bersifat retro klasik.

Soleh, misalnya, membawa sebuah sepeda bermerek seharga Rp 100.000. Ia berencana mempercantik tampilan sepeda itu lebih baik lagi.

"Saya memang sengaja beli sepeda yang belum dibetulin. Kalau sudah dipoles Pak Yono, harganya bisa jadi lima kali lipat," kata warga Beji tersebut.

kompas.com/ syahrul munir Sri Wiyono berpose diatas satu set meja kursi yang terbuat dari komponen sepeda bekas di Mall Rosok di Jl Leyangan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Ragil Nur Rahmat (24), warga Setenan, Ungaran, mengakui bahwa barang-barang yang dijual di tempat itu unik dan langka. Tak satu pun ada barang yang sama persis karena dibuat dari barang-barang bekas yang berlainan.

Ragil sengaja mencari barang-barang interior di gudang Yono karena harganya murah.

"Kayak lampu-lampu itu kelihatan klasik, terus kulkas-kulkas bekas jadi lemari. Kalau barang baru pasti dia mahal dan tentu lebih modern. Kalau saya memang carinya yang klasik-klasik," kata Ragil.

Asal Anda tahu, Yono tidak pernah menetukan harga awal kepada pembeli. Biasanya pembeli akan menawar lebih dulu dan Yono akan memutuskan apakah haranya sudah pas atau belum.

"Yang mahal ini kan idenya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com