Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2016, 10:40 WIB
Kontributor Kompas TV Manokwari, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com - Aksi premanisme dan tindakan tidak terpuji diduga dilakukan oknum anggota DPRD Manokwari berinisial O I terhadap seorang perempuan beserta suami dan dua rekannya, Kamis (15/9/2016) sekitar pukul 06.00 WIT.

Akibatnya, korban menderita luka memar dan lebam di bagian tubuh.

Kasus ini tengah ditangani Aparat Kepolisian Polsek Manokwari Kota. Para korban di antaranya, Endang, Indra, Edy dan Risky.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penganiayaan ini bermula dari tudingan oknum anggota DPRD bahwa para korban telah kencing sembarangan sehingga membuat rumahnya bau pesing.

Korban dan pelaku sendiri tinggal satu atap di rumah kontrakan berlantai dua. Para korban tinggal di lantai dua yang difungsikan sebagai rumah kos, sedangkan pelaku berada di lantai satu.

“Kami tidak tahu, tanpa ada sepatah kata, tiba-tiba Pak OI naik ke lantai dua lalu memukul dan menendang kami yang sedang tidur di depan kamar,” ungkap salah satu korban, Endang, saat ditemui di Polsek Manokwari Kota.

Menurut dia, tuduhan oknum anggota DPRD dari Partai PAN Kabupaten Manokwari ini tak beralasan.

“Yang tinggal di rumah kos ini ada banyak orang, kenapa Pak OI hanya memukul kami yang tidur di luar kamar,” ucapnya.

Seharusnya, lanjut dia, sebagai lembaga perwakilan rakyat, OI dapat melindungi masyarakat, bukan malah melakukan tindakan layaknya seorang preman.

“Kalau ada masalah harus dibicarakan baik-baik bukan langsung main pukul,” tuturnya.

“Kami sudah laporkan kasus ini ke polisi agar diproses hukum dan telah membuat visum karena tindakan yang dilakukan ini merupakan tindakan kriminal murni sehingga wajib dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Sementara itu, di hadapan penyidik, OI mengaku tindakan penganiayaan ini karena kesal terhadap perilaku yang dilakukan oleh anak kos tersebut. Pasalnya, kejadiaan ini bukan kali pertama terjadi.

“Saya hanya kesal karena kejadian terus terjadi,” kata OI.

Kapolsek Manokwari Kota, Kompol Suroto, membenarkan adanya laporan masyarakat terkait penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD.

“Para korban dan pelaku masih diminta keterangan. ungkapnya. Suroto menerangkan, kasus pemukulan ini berawal dari ada tetesan air yang diduga merupakan air kencing jatuh dan masuk ke dalam rumah oknum anggota DPRD tersebut. Ini yang membuat oknum ini marah," katanya.

“Kami masih dalam pengembangan kasusnya karena oknum ini juga merupakan pejabat Negara maka kita akan lalui prosedurnya,” tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com