Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Sambut Antusias Pondok Pesantren di Rutan Gresik

Kompas.com - 13/09/2016, 15:48 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Gagasan "menciptakan" pondok pesantren di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Klas II B Gresik yang berlokasi di Jalan Raya Cerme, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, mendapat sambutan hangat dari para penghuninya.

Mereka antusias untuk mengikuti program tersebut lantaran ingin berubah dan bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat saat bebas nantinya.

Meskipun sebelumnya, acara pengajian juga kerap dilaksanakan di Rutan Klas II B Gresik.

“Sebelumnya memang sudah ada pengajian yang diadakan, tapi tidak rutin. Paling-paling kalau ada acara saja. Saya juga kadang ikut, kadang tidak,” tutur Budi Soetomo (37), salah seorang penghuni Rutan Klas II B Gresik, Selasa (13/9/2016).

“Tapi dengan adanya agenda ini, terus terang saya jadi lebih berhasrat untuk mengikutinya. Selain ingin mengubah citra saya yang sudah terlanjur jelek di masyarakat, saya juga ingin bisa mengaji (Al Quran),” sambungnya.

Baca juga: Dibuka, Pondok Pesantren di Rutan Gresik

Budi yang sudah menjadi penghuni Rutan Klas II B Gresik selama dua bulan merasa bahwa program pesantren di rutan sangat tepat bagi pembinaan napi. Sebab, dengan begitu, ia dan mungkin para napi lain akan menyadari kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya.

Hal serupa disampaikan Muhammad Yuli (41), napi lain. Dia sangat tertarik untuk mengikuti program pondok pesantren yang digagas di dalam rutan tersebut.

“Kami juga ingin lebih mengetahui akan ilmu-ilmu agama, sehingga nantinya saat sudah kembali di masyarakat, tidak disepelekan dan dipandang sebelah mata. Karena kami pasti dianggap cacat oleh masyarakat, dan saya ingin memperbaiki itu,” kata Yuli yang terjerat kasus narkoba.

Menghafal Al Quran

Kepala Rutan Klas II B Gresik Kusnan menyatakan, selain pengajian dari para ustaz dari pesantren di seluruh Gresik, dalam pondok pesantren di rutan itu juga diadakan program khusus, yakni menghafal Al Quran.

“Bagi yang hafal Al Quran minimal tiga juz akan kami usahakan reward tersendiri. Dan, hal ini sudah kami koordinasikan dengan pemerintahan daerah setempat, dan sudah disambut positif,” ujar Kusnan.

Ia pun menuturkan, per hari ini, Selasa (13/9/2016), jumlah penghuni Rutan Klas II B Gresik sebanyak 412 tahanan.

“Dan, rata-rata, mereka cukup antusias dalam mengikuti program ini, karena seluruh penghuni saat ini adalah muslim,” lanjutnya.

Sementara, KH Mansyur Djamhari (80), pengasuh pondok pesantren Raudhatul Khidmah di Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik, yang didapuk menjadi salah satu pengisi dalam program pondok pesantren dalam rutan tersebut menyatakan sudah siap membantu para penghuni rutan dalam mencari jati dirinya yang sempat hilang.

“Berbeda dengan pada saat memberikan tausiyah kepada masyarakat umum. Kepada para penghuni rutan, kami akan sentuh dulu bagian hatinya untuk menggugah kesalahan yang pernah diperbuatnya. Baru secara perlahan kami sadarkan agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” tutur Mansyur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com