Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho, Siswa SD yang Jago Kolaborasi Seni Wayang, Musik Metal dan DJ

Kompas.com - 12/09/2016, 18:09 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Siswa SD lihai memainkan gitar, jago mendalang wayang hingga main disc jockey (DJ) bukan hal yang baru lagi di Indonesia.

Tetapi bagaimana bila siswa yang masih duduk dibangku kelas VI SD tetapi mampu memainkan gitar, mendalang sekaligus memutar piringan hip hop atawa DJ dalam satu pertunjukan di panggung?

Tentu bukanlah hal yang gampang bagi anak-anak seumuran yang masih duduk dibangku SD, bukan?

Namun bagi Prabu Dylan Jacobuwono Nugroho, memainkan dan memadukan gitar, mendalang hingga ber-DJ tidaklah susah. 

Siswa kelas VI Madrasah Ibdtidaiyah Negeri I Manisrejo, Kota Madiun sudah begitu lihai memainkan ketiga kesenian dalam satu pertunjukkan sehingga menarik, enak ditonton dan didengar.

Sebagai buktinya, putra pertama musisi sekaligus kolektor gitar Arief Sulistyo Eko Saputro (SES) ini sudah menunjukkan kehebatan bakatnya sejak usia dini. 

Lewat bimbingan ayahnya, Dylan, panggilan akrabnya, sudah melanglang buana di berbagai pentas seni dari skala lokal, nasional hingga internasional hingga dikenal sebagai dalang metal.

Terakhir di tingkat nasional, Dylan, kelahiran Madiun,  5 Mei 2004, unjuk kebolehan di Pesona Sanggigi International Jazz and World Music Festival, Agustus lalu, di Pantai Senggigi, Lombok. 

Sementara di even internasional, Dylan pernah berkolaborasi tiga seni di Singapura, Bangkok, Vietnam, Kamboja dan Hong Kong. November mendatang, Dylan akan tampil di Singapura, Bangkok, Vietnam dan Kamboja.

Bulan depan, Dylan juga akan tampil bersama musisi pujaannya, Iwan Fals, di Grebek Suro di Ponorogo.

Kepada Kompas.com, Dylan yang ditemui di kediamannya, Senin (12/9/2016) mengaku awal mula belajar dari bapaknya, semenjak umur  enam tahun.

Dia belajar dalang wayang dari seorang dalang yang biasa "manggung" di RRI Madiun, Ki Supriyanto. “Kalau nge-DJ belajar otodidak, lihat di YouTube," katanya.

Untuk mengkolaborasi tiga seni itu, Dylan memiliki konsep dan hitungannya sendiri. Tak tanggung-tanggung ia pun sering latihan hingga tengah malam untuk mengasah kemampuannya dalam berseni.

Ia pun tak pernah absen berenang untuk menjaga stamina kemampuan fisiknya.

“Saya memilih berenang untuk menjaga stamina fisik daripada nanti harus pakai doping,” ujar Dylan.

Anak pertama dari dua bersaudara ini juga telah memiliki split album bernama "The Fear of Living" berkolaborasi dengan band underground asal Perancis, Disposible Heroes.

Album itu berisi cerita wayang diringi musik metal dan elektronik itu berisi tiga fragmen cerita wayang kuno. Tiga fragmen itu, di antaranya "Minongko Wiwitaning Carito", "The Demon Inside", "The Dragon and The Angel".


 

Kompas TV Band Austria Ini Kenalkan Lagu Batak ke Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com