Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Indonesia Sebaiknya Minta Kuota Haji Sisa di Filipina

Kompas.com - 10/09/2016, 08:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya sebenarnya berharap pemerintah pusat bisa menyampaikan permintaan khusus kepada Filipina untuk mengalihkan kuota haji yang tersisa dari negara tersebut di sela kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Istana Merdeka, Jumat (9/9/2016).

“Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia layak mendapatkan jatah kuota haji negara Filipina yang sampai saat ini masih tersisa banyak. Rakyat Indonesia semua merindukan bisa pergi ke tanah suci,” ungkap Ganjar, Jumat sore.

Menurut Ganjar, pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Duterte bisa menjadi momentum yang tepat untuk membicarakan penanganan haji yang berangkat secara ilegal, sekaligus membicarakan soal peluang mendapat pasokan kuota yang tersisa.

Indonesia dan Filipina, lanjutnya, hendaknya membuat aturan yang lebih jelas untuk koordinasi soal haji sehingga jika ke depan masih terjadi kasus serupa, langkah pencegahan bisa dilakukan.

"Kalau sekarang tidak memperbolehkan, maka harus ada kerjasama soal haji. Kalau ada WNI tidak berpasport Indonesia berangkat haji tolong ditolak, atau lapor ke kedutaan, sehingga negara sama-sama bisa melakukan kontrol dan advokasi. Kalau tidak, kasihan kan," tambahnya.

Soal haji, Ganjar berharap Presiden bisa berkomunikasi dengan Raja Arab Saudi untuk menambah kuota haji untuk warga Indonesia.

"Permintaan (kuota) haji tidak berhenti diantara Indonesia dan Filipina, tapi saya menyarankan, Presiden ketemu Raja Arab Saudi," tambahnya.

Jumat kemarin, Presiden Jokowi dan Presiden Duterte menggelar pertemuan dan menghasilkan tiga kesepakatan terkait 177 warga negara Indonesia yang berangkat haji dari Manila dengan menggunakan paspor Filipina, serta peningkatan isu keamanan dan patroli bersama bagi warga negara Indonesia yang melintasi perairan Sulu, Filipina.

(Baca juga: Ini Kesepakatan Pertemuan Jokowi-Duterte)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com