DENPASAR, KOMPAS.com - Menjelang Hari Galungan yang jatuh pada Rabu (7/9/2016) ini, umat Hindu di Bali sibuk menyiapkan sarana dan prasarana perlengkapan persembahyangan.
Mereka melakukan "Metanding" atau membuat "Banten". Bantn merupakan persembahan dan sarana persembahyangan di Pura yang berupa bunga yang disebut "Canang", buah-buahan, dan kue jajanan.
"Nih lagi Metanding, buat cabang sudah, nih lagi buat Banten untuk besok. Dibuat hari ini soalnya besok sejak pagi sudah ke pura-pura," kata Nengah Siwi, Warga Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Selasa (6/9/2016).
Satu hari menjelang Hari Raya Galungan disebut "Penampahan Galungan". Saat itu warga membuat makanan khas Bali lawar dan sate yang kebanyakan menggunakan daging babi.
Selain dikonsumsi, makanan tersebut merupakan pelengkap persembahan pada persembahyangan Galungan.
"Tadi pagi sudah ngelawar. Lawarnya pakai Banten, dimakan sendiri juga dibagi sama sodara. Kebentukan ada sodara tang datang," tambahnya.
Hari Raya Galungan jatuh setiap enam bulan atau 210 hari, tepat di Hari Rabu. Makna Hari Galungan ini adalah merayakan kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau kejahatan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.