Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus Zika, Pemburu Jentik Nyamuk Dikerahkan

Kompas.com - 06/09/2016, 15:00 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus zika di Banyuwangi, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi meningkatkan pemantauan terhadap jentik-jentik nyamuk oleh juru pemantau jentik (jumantik) yang ada di masyarakat serta puskesmas di seluruh Banyuwangi.

"Di masyarakat ada jumantik dan kami mengaktifkan lagi. Mereka bertanggungjawab untuk memantau dan membersihkan penampungan air. Tujuannya agar jentik tidak berkembang menjadi nyamuk," ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Senin (7/9/2016).

Dia juga mengatakan, pencegahan virus Zika ini dilakukan sama persis dengan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (BDB) dan chikungunya karena vektor pembawa virus ini sama, yaitu nyamuk aedes aegypti.

Infeksi virus Zika, menurut dokter Rio, sifatnya self limiting desease yang bisa sembuh dengan sendirinya. Untuk penanganannya cukup dengan pengobatan yang bersifat symptomatis untuk menghilangkan gejala yang timbul.

Selain itu, dengan meningkatkan daya tahan tubuh seperti melakukan makan/minum yang cukup, istirahat, tidur yang cukup, serta olah raga teratur.

“Yang ditakutkan jika virus ini menyerang ibu hamil. Virus ini akan menyerang otak janin sehingga menyebabkan anak yang lahir mengalami microcephaly. Di mana otak bayi tidak berkembang sehingga menyebabkan ukuran kepala bayi lebih kecil," pungkas Rio.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan kamar khusus di dua rumah sakit yaitu RSUD Blambangan dan RSUD Genteng untuk merawat pasien yang terinfeksi zika

"Di Banyuwangi masih belum ada laporan dan sampai saat ini aman. Jadi masyarakat Banyuwangi tidak perlu khawatir dan kamar khusus di RSUD tersebut untuk mengantisipasi jika ada pasien yang terkena virus Zika ," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com