Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan-RB: Lulusan dengan IPK Tinggi dan Atlet Berprestasi Diprioritaskan Jadi PNS

Kompas.com - 30/08/2016, 18:10 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan memprioritaskan lulusan perguruan tinggi yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi dan atlet berprestasi untuk diterima sebagai aparatur sipil negara.

Penegasan itu disampaikan Menteri PAN-RB Asman Abnur saat membuka kegiatan forum komunikasi kebijakan PAN-RB dan replikasi inovasi pelayanan publik di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (30/8/2016).

Menurut Asman, untuk mengubah negeri ini, maka aparatur sipil negara itu harus lebih dahulu berubah. Oleh karena itu, kualitasnya tidak boleh kalah dari pegawai swasta.

Asman mengatakan, pada tahun 2016, untuk masuk menjadi ASN, calon harus benar-benar diseleksi dengan baik dan tidak boleh lagi kualitasnya rendah diterima menjadi ASN.

“Kebijakan saya tahun 2016 ini yakni yang lulus dengan IPK-nya tinggi atau cum laude itu yang akan kami prioritaskan untuk masuk ASN. Selain itu, anak-anak bangsa ini yang punya prestasi dan meraih medali emas dalam kejuaraan nasional maupun dunia, jika mereka mau jadi ASN maka kita akan prioritaskan, agar masa depan atlet yang memberikan jasa kepada negara ini bisa terjamin,” kata Asman.

Dia berharap, kebijakannya itu bisa didukung oleh semua pihak. Asman pun mengajak ASN di NTT ini agar bersama-sama membawa negeri ini ke arah yang lebih baik dengan meningkatkan kualitas aparatur sipil negara.

“Saya juga lagi buat program dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) agar aparatur sipil negara yang kemampuannya hanya administratif saja, nanti kami masukkan ke pendidikan khusus agar punya keahlian. Jangan sampai nanti datang ke kantor karena tidak punya keahlian tapi hanya gara-gara absen dan takut ditegur sama atasannya yang sudah ditunggu di kantor,” kata Asman.

Dengan kebijakannya itu, Asman kembali berharap agar ke depannya ASN yang ada bisa melayani masyarakat dengan baik, ramah dan tepat sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com