Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tercatat Lahir pada 1870, Mbah Gotho Masih Kuat Makan dan Minum Sendiri

Kompas.com - 30/08/2016, 09:55 WIB
Kontributor Surakarta, Michael Hangga Wismabrata

Penulis

SRAGEN, KOMPAS.com — Suparman Sidomejo bisa jadi merupakan pria tertua yang masih hidup di dunia. Warga Kelurahan Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, ini memiliki kartu tanda penduduk dengan catatan lahir pada 31 Desember 1870.

Pada usianya yang hampir 146 tahun, kakek yang kerap disapa Mbah Gotho itu sering menghabiskan waktu dengan mengisap tembakau sembari duduk di kursi miliknya di teras rumah.

Badan tak lagi tegak, kulitnya pun sudah mengeriput. Namun, Mbah Gotho tetap bersemangat menceritakan pengalaman hidupnya.

Pendengarannya sudah banyak berkurang sehingga membuat lawan bicaranya harus menaikkan volume suara.

"Kabeh anakku lima, seko bojo papat nek putuku, mbuh ra iso diitung. Bojo ro anakku wis ora ono kabeh. (Semuanya anakku lima, dari empat istri. Kalau cucu, tidak tahu, tidak bisa dihitung)," kata Mbah Gotho saat ditemui Kompas.com, Senin (29/8/2016).

Meski sudah tidak ingat kapan ia lahir, Mbah Gotho bersyukur karena ia mendapat anugerah umur panjang. Keempat istrinya dan anak-anaknya sudah tiada.

"Matur nuwun kaliyan Gusti diparingi mukjizat (Terima kasih kepada karunia Tuhan diberi mukjizat)," ujar Gotho yang masih ingat tentang keberadaan Pabrik Gula Gondang Winangun Klaten.

Saat ini, Mbah Gotho tinggal bersama cucunya, Suryanto (46). Menurut Suryanto, dalam beberapa hal, kakeknya masih bisa mengerjakan sesuatu sendiri.

"Kalau keperluan sehari-harinya, seperti makan dan minum, masih kuat. Tetapi, kalau ke kamar mandi, harus dibantu berjalan, sudah gemetaran," kata Suryanto.

Saat Kompas.com mengunjunginya, Gotho yang sudah tidak punya gigi terlihat menikmati makan es krim.

KOMPAS.com/M WISMABRATA Kartu Tanda Penduduk milik Suparman Sodimejo menunjukkan catatan kelahirannya pada 31 Desember 1870.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com