Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Trembesi Bakal Bikin "Adem" Kawasan Candi Prambanan

Kompas.com - 24/08/2016, 18:48 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com
- Puluhan ribu pohon trembesi akan ditanam di sekitar wilayah Candi Prambanan. Arena penanaman meliputi sepanjang jalan Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Kegiatan yang akan dilaksanakan hingga akhir tahun nanti itu bertujuan agar kawasan candi lebih "adem" dan melestarikan ekosistem setempat.

"Ide awal penanaman muncul saat kami melihat candi yang bagus ini kok kekurangan tanaman dan lingkungannya cukup panas. Lalu, (ide) disambut baik oleh pengelola," ujar FX Supandji, Vice President Director Djarum Foundation, di acara penanaman pohon pertama oleh Djarum Trees for Life di Candi Prambanan, Sleman, Rabu (24/8/2016).

Setelah gagasan diterima, lanjut Supandji, pihaknya pun mulai melakukan survei dan melihat jenis tanaman yang sesuai. Selain trembesi, kawasan candi nantinya juga akan dipenuhi pohon sawo kecik, tanjung, dan masih banyak lagi.

"Di lahan candi sendiri rencananya akan ditanami sekitar 300 pohon. Tapi, kami lihat juga tiga sampai empat bulan ke depan. Kalau kurang akan ditambah lagi," ujar Supandji.

KOMPAS.COM/ANNE FATHANA FX Supandji, Vice President Director Djarum Foundation, dan Barasuara menanam pohon pertama pada acara "Djarum Trees for Life".

Berkelanjutan

Penghijauan di wilayah Prambanan serta Joglosemar sendiri merupakan lanjutan dari program gagasan Djarum Foundation sejak 2010. Sebelumnya, penanaman pohon sudah dilakukan di Jalur Pantura dan Lingkar Pulau Madura.

"Setelah Prambanan, (pihak pengelola) baru saja menawarkan untuk menanam pohon di Candi Boko, Candi Ijo, serta Candi Borobudur," ujar Supandji.

Pohon trembesi sendiri terpilih karena dinilai efektif menyerap gas Co2 dalam skala besar. Satu pohon dengan diameter tajuk 15 meter mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida per tahun.

Selain itu, pohon tersebut dapat tumbuh rindang dalam waktu sekitar 4 tahun. Trembesi pun bisa berkembang secara mandiri setelah perawatan selama tiga tahun.

"Kami akan terus mengawal proses perawatan selama tiga tahun itu. Kalau ada kerusakan, pasti ditanam kembali," tambah Supandji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com