Perebutkan Burung Jalak, Puluhan Pria Rela Bermandi Oli

UNGARAN, KOMPAS.com - Demi mendapatkan hadiah berupa burung jalak Nias, uang tunai dan sejumlah hadiah senilai Rp 3 juta, puluhan pria di dusun Sendangrejo, desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Minggu (21/8/2016) sore, rela bermandi oli.

Untuk mendapatkan hadiah tersebut, tiap-tiap tim yang terdiri dari 3 pria harus memanjat pohon pisang (debok) yang digantung dengan tiga bambu. Pohon pisang tadi sebelumnya sudah dilumuri oli, sehingga licin saat dipanjat, ditambah debokknya goyang-goyang karena tergantung.

"Panjat debok ini lebih sulit dibandingkan panjat pinang. Kalau panjat pinang, pohonnya statis karena ditanam. Nah kalau debok ini goyang-goyang terus karena posisinya menggantung," kata peserta lomba, Nurkholis.

Ratusan warga sekitar ramai mendukung tim yang dijagokan. Lomba panjat debok ini digelar dalam rangka HUT ke-71 Kemerdekaan RI. Sebanyak 24 pria atau 8 tim turut ambil bagian dalam even tahunan ini.

Tiap tim diberikan waktu sekitar 5 menit untuk memanjat debok dan bergantian sesuai nomor giliran tim. Para peserta juga dilarang mengenakan kemeja atau kaos. Gelak tawa mewarnai lomba ini, lantaran para peserta kerap jatuh. Kendati terjatuh, dipastikan peserta tetap aman lantaran arena panjat debok ini dibuat semacam kolam yang berisi air. Lama-kelamaan air didalam kubangan berubah menjadi hitam karena para peserta kerap terjatuh.

"Harus pakai strategi. Satu orang dibawah sebagai pijakan, satu lagi ditengah mengunci debok. Dan satu lagi memanjat sampai puncak," ujar Nurcholis.

Kendati berbagai strategi dipakai, namun tidak mudah menaklukkan debok beroli tersebut. Enam jam dari pukul 11.00 hingga pukul 17.00 belum satupun tim yang berhasil mencapai puncak debok. Burung jalak nias dan sejumlah hadiah yang diperebutkan pun masih bertengger dipuncak debok. "Hadiahnya sangat menarik, totalnya ada Rp 3 juta," katanya.

Kegiatan tahunan setiap peringatan HUT RI ini digelar oleh Ikatan Remaja Sendangrejo. Sedangkan hadiahnya disediakan oleh para donatur dari warga setempat.