Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Rabies, Pemkot Pontianak Beri Vaksin Gratis

Kompas.com - 11/08/2016, 19:12 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com -  Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit rabies,  Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak menggelar vaksinasi rabies di setiap kecamatan se-Kota Pontianak.

Kepala Seksi Peternakan, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak, Endang Sayekti mengatakan, sejak Senin (8/8/2016), pihaknya melaksanakan vaksinasi serentak di setiap kecamatan. Pemberian vaksin itu akan berlangsung selama sepekan penuh.

"Sebelumnya kita informasikan ke kecamatan untuk disampaikan ke kelurahan-kelurahan, seterusnya pihak kelurahan menyampaikan ke RT/RW setempat dan selanjutnya informasi pemberian vaksin rabies gratis ini disampaikan ke warganya masing-masing,” ujar Endang, Kamis (11/8/2016).

Endang menambahkan, vaksinasi rabies ini diprioritaskan terhadap anjing-anjing peliharaan, karena 90 persen penularan berasal dari gigitan anjing. Namun pihaknya juga melayani vaksinasi bagi hewan lainnya seperti kucing.

Tahapan pemberian vaksin yaitu warga membawa hewan peliharaannya seperti anjing, kucing, dan Hewan Penular Rabies (HPR) lainnya. Sebelum diberikan vaksin rabies, dilakukan pendataan dan pengecekan apakah sudah memiliki buku vaksin.

"Bila sudah memiliki buku vaksin, maka akan dicek apakah sudah saatnya divaksin sebab vaksin rabies diberikan sekali dalam setahun. Misalnya kucing anggora biasanya pemiliknya sudah melakukan vaksinasi secara rutin setiap tahun. Vaksinasi rabies ini dilakukan setahun sekali,” jelasnya.

Vaksinasi serupa sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir. Dalam tahun ini pihaknya lebih gencar melakukan vaksinasi rabies sebagai antisipasi merebaknya rabies yang sudah tersebar di delapan kabupaten di Kalbar dan masuk kategori KLB. Vaksinasi yang digelar di setiap kecamatan selama sepekan ini diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya.

Selain di kecamatan-kecamatan, juga ada program dokter hewan keliling. "Jadi, kita akan mengunjungi ke rumah-rumah warga yang memiliki hewan peliharaan untuk diberikan vaksin,” kata Endang.

"Setiap HPR harus memiliki buku vaksin untuk memastikan apakah hewan-hewan peliharaan tersebut sudah diberi vaksin rabies atau belum. Kalau sudah divaksin, artinya hewan tersebut sudah imun atau memiliki kekebalan di dalam tubuhnya," katanya.

Sejauh ini di Kota Pontianak belum ditemukan adanya indikasi penyebaran penyakit rabies. Tetapi masyarakat harus selalu tetap waspada apabika menemukan ada hewan yang memiliki gejala penyakit rabies.

Untuk itu pihaknya mengimbau, apabila ada yang digigit hewan misalnya anjing, segera cuci luka bekas gigitan tersebut dengan sabun atau deterjen, kemudian dibilas dengan air bersih.

Setelah itu, dicuci dengan alkohol 70 persen, setelah kering, olesi dengan lodium tincture seperti betadine dan sejenisnya. Kemudian segera bawa ke dokter atau puskesmas terdekat untuk pengobatan selanjutnya.   

Saat ini Pemprov Kalimantan Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies akibat adanya wabah penyakit itu di delapan kabupaten.

Kedelapan kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Ketapang, Sintang, dan Kapuas Hulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com