MALANG, KOMPAS.com - Menjadi anggota Satlantas Polres Malang Kota, Brigadir Kepala Seladi, hapal dengan kondisi sejumlah ruas jalan di Kota Malang, Jawa Timur.
Seladi tahu bahwa potensi gangguan lalu lintas salah satunya akibat ulah para pengamen.
Karena itu, sejak beberapa waktu lalu, ia mengajak para pengamen jalanan untuk memulung sampah, seperti yang dikerjakannya seusai bertugas menjadi polisi.
"Pengamen kadang ada di tengah jalan. Itu kan juga membahayakan dirinya sendiri. Saya arahkan ke sini (memulung) supaya tahu bahwa di sini ada rejeki yang barokah," katanya seusai memberikan bantuan uang kepada sejumlah pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowok Doro, Kota Malang, Minggu (7/8/2016).
Tidak gampang mengajak para pengamen jalanan untuk memulung sampah. Seladi harus mendatangi jalan-jalan tempat para pengamen itu biasa mencari uang.
Dengan segala cara, ia membujuk mereka supaya berhenti mengamen dan mengais rejeki dengan mengumpulkan sampah.
"Saya arahkan ke sini, ikut memilah-milah sampah. Jadi yang biasanya ngamen, ke sini. Sampah itu kotor, tapi rezekinya barokah," kata dia.
Tidak hanya itu, kadang pengamen yang sudah mulai ikut memunguti sampah, kembali ke tengah jalan untuk mengamen lagi. Untuk kasus yang seperti ini, Seladi harus lebih ekstra membujuknya.
"Pernah ada yang sudah ke sini, terus besoknya ngamen lagi. Saya hampiri lagi terus saya ajak. Saya awasi terus, saya arahkan," ujarnya.
Sampai sejauh ini, sudah ada 15 pengamen yang berhenti mengamen dan ikut menjadi pemulung sampah.
Sahermawan, mantan pengamen di Terminal Arjosari, Kota Malang, dan menjadi pemulung, merasa bersyukur karena terbebas dari perilaku minta-minta.
"Dulu hidup saya di terminal. Sekarang alhamdulillah merasa sadar kalau pekerjaanku dulu itu tidak benar," katanya.
Ia menilai bahwa polisi seperti Seladi sangat luar biasa. Meski menjadi polisi, Seladi tidak canggung menjadi pemulung dan berbaur dengan pencari sampah lainnya.
Seladi mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Ketua DPR RI Ade Komarudin karena telah menjalankan amanah sebagai polisi dengan baik.
Seladi dikenal sebagai polisi jujur dan pantang menerima suap. Untuk menopang hidupnya dan keluarganya, ia memulung sampah setelah pekerjaannya sebagai polisi selesai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.