Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ayah Perkosa Anaknya Selama Hampir 3 Tahun

Kompas.com - 07/08/2016, 10:04 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Seorang ayah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tega memerkosa anak angkatnya berkali-kali sejak hampir tiga tahun terakhir. Korban yang kini berusia 11 tahun dan seharusnya duduk di kelas enam SD diperkosa sang ayah sejak masih berusia delapan tahun.

Gadis cilik itu kini sedang trauma berat, menolak bertemu siapa pun, dan putus sekolah karena tak kuat menanggung malu. Korban telah dititipkan polisi di rumah trauma centre milik dinas sosial Polewali Mandar guna menenangkan kondisi psikologisnya.

Sang ayah, Robert W, yang berusia 38 tahun punya istri dan merupakan seorang bengkel.

Korban mengatakan kepada penyidik polisi bahwa dirinya selama hampir tiga tahun terakhir kerap mendapat perlakuan tak senonoh dan kekersan seksual dari ayah angkatnya.

Tersangka Robert mengaku kepada polisi bahwa ia pertama kali melakukan aksi bejat itu di rumahnya sendiri, saat istrinya sedang keluar kota.  Korban diadopsi tersangka dan istrinya sejak gadis itu berusia 5 tahun.

Terbongkarnya kasus itu berawal saat korban dibawa kabur dan dicabuli Bahar (30), pria yang diketahui baru saja menduda. Polisi yang awalnya mendalami kasus gadis itu dibawa lari Bahar menemukan fakta-fakta baru.

Korban mengaku bahwa dia kabur dari rumahnya setelah mendapat perlakuan buruk dari ayah angkatnya.

“Setelah kasus ini kami dalami, ditemukan fakta-fakta baru adanya pelaku lain yang diduga terlibat melakukan kekerasan seksual dan perbuatan cabul terhadap korban. Ayah angkat korban telah kami tetapkan sebagai tersangka,” kata Kasat Reskrim Polres Polewali Mandar, AKP Jeifson Sitorus.

Bahar juga telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

Kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif oleh Satuan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Polewali Mndar. Mereka akan dikenakan pasal tentang kekerasan seksual terhadap anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com