Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripka Bambang Korban Bom Solo Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Kompas.com - 05/08/2016, 14:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian memberi kenaikan pangkat luar biasa terhadap anggota kepolisian korban bom bunuh diri di Mapolres Surakarta jelang Lebaran 5 Juli 2016 lalu.

Aksi Brigadir Kepala Bambang Adi Cahyanto sewaktu mencegah aksi bom bunuh diri di halaman Mapolres Solo dianggap sebagai tindakan luar biasa. Bripka Bambang menunjukkan kesigapan petugas mengantisipasi kejahatan.

“Kami berikan penghargaan pada anggota yang menjadi korban peristiwa bom solo. Ketanggapan dan kesigapan petugas menghentikan bom yang meledak. Kami melihat itu peristiwa luar biasa,” kata Tito seusai shalat Jumat di kampung bahari Tambaklorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2016).

Di Semarang, Tito mengunjungi Mapolda Jawa Tengah untuk memberikan pengarahan secara tertutup pada Kapolda dan Kapolres.

Selain itu, Tito juga memberikan penghargaan pada Bripka Bambang yang berhasil menghalangi pelaku Nur Rokhmad yang hendak masuk saat apel pasukan.

Usai dari Mapolda, Kapolri menuju kawasan nelayan di Kelurahan Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara. Di kampung nelayan itu, Tito memberikan sejumlah bantuan sembako, jaket pelampung, Al Quran hingga pengobatan gratis.

Bripka Bambang juga nantinya akan diikutkan dalam sekolah calon perwira (Secapa) pada tahun depan.

Tito menegaskan bahwa tindakan tanggap Bambang menghentikan bom meledak dalam jarak 1,5 meter dilihat sebagai suatu yang luar biasa, sehingga tidak menimbulkan dampak yang besar.

“Kami ikutkan Secapa perwira tahun depan. Kami melihat itu peristiwa luar biasa melalui Pak Bambang, sehingga dampaknya tidak terlalu besar,” ujarnya.

Kunjungan ke Jateng sendiri merupakan yang pertama sejak Tito menjabat sebagai Kapolri. Dia berharap jajaran di bawahnya mampu menuruti instruksi yang diberikan.

Tito berpesan agar jajaran kepolisian di daerah bisa meniru cara pemberian penghargaan bagi anggotanya yang berprestasi. Jajaran kepolisian juga diajarkan untuk tidak segan jika nantinya menindak anggotanya yang nakal.

“Ini jadi motivasi bagi anggota lain, pemberian reward dan punishmet, saya pancing agar memberikan input bagi anggotanya yang berprestasi. Sebaliknya yang melanggar beri sanksi keras,” ujar dia.

“Polda saya minta agar lebih proporsional, jangan membolak-balik kasus, jangan memeras, pelayanan publik bagus, cepat tanggap di masyarakat,” katanya.

Tito juga menginginkan agar semua anggota kepolisian bisa hadir di tengah masyarakat. Dia minta agar polisi bisa menunjukkan wajah yang humanis, agar kehadiran polisi bisa dirasakan masyarakat secara langsung.

“Saya ingin polisi lebih humanis, agar masyarakat bisa merasakan kehadiran polisi. Tempat macet polisi bergerak, agar ada kehadiran polisi mengurai kemacetan. Kami juga minta agar menekan budaya korupsi, hidup hedonis,” tandasnya.

 

Kompas TV Polisi Tangkap 4 Orang Terkait Bom Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com