Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2016, 17:39 WIB
|
EditorFarid Assifa

BENGKULU, KOMPAS.com - Seorang jurnalis RRI Bengkulu, Sofia Yuliawati Harianja, mengaku mendapat ancaman dari seorang oknum perwira tinggi berpangkat Mayor inisial Po, anggota Korem 041 Garuda Emas Bengkulu, saat hendak melakukan peliputan sebuah acara di Balai Prajurit, Bengkulu, Kamis (4/8/2016).

Dalam konfrensi pers yang ia gelar di Balai Wartawan DPRD Provinsi Bengkulu, Sofia mengaku terkejut atas tindakan oknum perwira itu.

"Saya baru saja tiba di pintu masuk balai prajurit, dia menghadang di pintu dan langsung memarahi saya dengan suara tinggi di hadapan ratusan peserta Musprov, bahkan ia mengatakan akan menyikat seluruh keluarga, anak dan suami saya," ungkap Sofia.

Ia tidak tahu secara persis mengapa perwira TNI itu marah besar hingga mengancam keluarganya hendak disikat habis. Namun dari nada bicara oknum perwira TNI itu, Sofia menangkap bahwa dia tak terima saat Sofia bertanya apakah benar anak Danrem Korem 041 Kol Inf Andi Muhammad hendak mengikuti latihan karate.

"Saya tidak tahu secara pasti, apa penyebab utama kemarahan oknum TNI itu. Kalau pun saya bersalah tak mesti harus memarahi dan mengancam menyikat seluruh keluarga saya, sebesar apa sesungguhnya kesalahan saya itu, ini kalau memang saya bersalah," cerita Sofia sambil menangis.

Sofia tidak sendiri dalam kesempatan itu. Ia juga membawa serta rekannya sebagai saksi yang melihat langsung kejadian tersebut.

"Ada banyak saksi di lokasi kejadian saat saya diancam dan dimarahi," tegasnya.

Sementara itu, Danrem 041 Garuda Emas Bengkulu Kol Inf Andi Muhammad menilai, masalah ini disebabkan miskomunikasi saja. Ia mengaku telah mengklarifikasi kejadian itu kepada oknum TNI itu sendiri.

"Pengakuan dia (oknum TNI), tidak ada ancaman menyikat keluarga seperti itu. Saya juga telah meminta yang bersangkutan langsung meminta maaf kepada Sofia. Saya berharap persoalan ini tidak usah dibesar-besarkan," kata Danrem.

Menurut AJI Bengkulu, ancaman dan kekerasan terhadap jurnalis di Bengkulu dalam dua bulan terakhir sebanyak empat kasus. Sebagian besar pelaku adalah oknum pejabat daerah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke