Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waluyo Pulang dengan Selamat, "Makamnya" Jadi Misteri

Kompas.com - 03/08/2016, 19:11 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Kuburan bertuliskan Waluyo di pemakaman umum Dusun Suren Kulon, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, kini menjadi misteri.

Setelah Waluyo kembali ke rumahnya di Suryoputran PB 3 /43 Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, timbul pertanyaan siapa yang dimakamkan di sana pada Mei 2015.

"Saya masih ingat betul, waktu itu ditelepon kalau Waluyo meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Sardjito," ujar kakak sepupu Waluyo, Sadari, saat ditemui Kompas.com di Dusun Suren Kulon, Rabu (3/8/2016).

Sadari menuturkan, ia dan keluarga di Dusun Suren Kulon tidak sempat menjenguk "Waluyo" di rumah sakit. Kondisinya tidak memungkinkan dan tempat tinggalnya jauh dari rumah sakit tersebut.

"Hanya saat meninggal saya ditelepon, keluarga di sini diminta menyiapkan pemakaman," ucapnya.

Saat pemakaman, jenazah diantar dengan ambulans dan ikuti rombongan dari warga Suryoputran. Warga tempat kelahiran Waluyo juga banyak yang datang ke makam untuk melayat.

Sadari mengatakan, saat itu ia tidak mendekat untuk melihat jenazah karena harus mengurusi tamu. Pada malam harinya, keluarga Waluyo juga mengelar tahlilan.

"Yang melayat banyak sekali, Waluyo kan memang terkenal baik dan ceria, jadi banyak warga yang simpati dan melayat," tuturnya.

Keluarga Waluyo kaget ketika laki-laki itu kemudian datang ke rumah pada Selasa (2/8/2016). Istrinya hampir tak percaya, sampai-sampai harus mengecek apakah kaki Waluyo menginjak tanah atau tidak.

"Lalu yang menjadi pertanyaan, yang dimakamkan itu siapa," kata Sadari.

(Baca juga Sudah Dimakamkan, Waluyo Tiba-tiba Kembali ke Rumah)

Sementara itu, Kepala Dukuh Suren Kulon Agung Sudarto mengatakan, saat Waluyo dikabarkan meninggal, ia dihubungi pihak keluarga karena akan dimakamkan di tempat kelahiran.

"Keluarga meminta dimakamkan di sini, ya tidak apa-apa. Memang Waluyo warga sini dan lahir di sini," kata Agung.

Sebelum Waluyo pulang ke rumahnya, keluarga di Suryoputran sering mengunjungi makam untuk bersih-bersih, berdoa, dan menaburkan bunga.

Namun, kini makam bertuliskan Waluyo itu kini menjadi misteri setelah pria yang bekerja menarik becak itu menampakkan diri dengan selamat.

"Warga di sini kemarin juga kaget, Waluyo pulang ke rumah. Saya juga tidak tahu, lalu siapa yang dimakamkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com