Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Setelah Dianggap Meninggal, Waluyo Diinterogasi Kepala Dukuh

Kompas.com - 03/08/2016, 15:42 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

BANTUL, KOMPAS.com - Waluyo, pria yang dianggap meninggal sempat diinterogasi guna memastikan pria yang pulang ke rumah itu benar-benar Waluyo.

Interogasi itu dilakukan oleh Sadari, kakak sepupu Waluyo dan Agung Sudarto, kepala Dukuh Suren Kulon, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, kabupaten Bantul. 

"Mendapat kabar (kepulangan Waluyo), langsung saya mengajak Sadari berangkat ke Suryoputran menemui Waluyo," ujar Agung saat ditemui Kompas.com, Rabu (3/8/2016).

Agung menuturkan, saat tiba di Suryoputran, Waluyo sedang berada di halaman depan rumah. Seketika melihat kedatangan dua orang itu, Waluyo langsung memanggil mereka.

"Waluyo masih ingat saya, manggil pak Dukuh," kata Agung.

Meski masih ingat, namun Agung tidak lantas berani menyimpulkan bahwa pria yang pulang benar-benar Waluyo. Agung dan Sabari lalu mengajak Waluyo mengobrol.

Sambil ngobrol santai, Agung dan Sadari melontarkan beberapa pertanyaan untuk memastikan bahwa pria di depannya itu benar-benar Waluyo.

"Saya tanya tentang zaman dulu saat masih di Suren Kulon. Dia bisa bercerita panjang lebar dan benar," tandasnya.

Bahkan, Waluyo saat ngobrol santai mengatakan berniat untuk berkunjung ke Dusun Suren Kulon untuk dipijat.

"Mau ke sini, katanya ingin pijat di bapaknya Tia. Dia ingat kalau bapaknya Tia tukang pijat, jadi ini benar Waluyo," katanya.

Sadari menambahkan, dari logat bicaranya, pria itu memang Waluyo. Namun ia juga sengaja melontarkan beberapa pertanyaan untuk memastikan keaslian adik sepupunya itu.

"Saya tanya, punya keluarga di Bantul tidak? Dia jawab punya. Lha terus saya minta sebutkan nama-namanya, dan benar," kata Sadari.

Setelah mengobrol beberapa jam, Sadari dan Agung akhirnya yakin bahwa yang pulang ke rumah itu benar-benar Waluyo.

"Yakin 100 persen, Waluyo," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Suryoputran PB 3 /43, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, heboh dengan kembalinya Waluyo (62) ke rumahnya. Sebab pada Mei 2015 lalu, pria yang bekerja sebagai tukang becak ini dianggap meninggal karena jadi korban tabrak lari dan sudah dimakamkan. 

Baca juga: Sudah Dimakamkan, Waluyo Tiba-tiba Kembali ke Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com