Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Polisi Syariah Marahi Pegawai Indomaret karena Menjual Kondom

Kompas.com - 03/08/2016, 14:33 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Wilayatul Hisbah dan Linmas (Kasatpol PP WH dan Linmas) Aceh Tengah, Syahrial Apri terlihat berang saat menemukan alat kontrasepsi dijual bebas di salah satu toko Indomaret di sekitar Jalan Sengeda, Takengon, Rabu (3/8/2016).

Dengan membawa sejumlah personel dari Satpol PP dan Wilayatul Hisbah atau dikenal dengan sebutan polisi syariah, Syahrial mempertanyakan keberadaan kepala toko kepada karyawan yang sedang bertugas. Tidak lama kemudian, kepala toko yang dimaksud datang dan langsung mendengarkan kemarahan dari para petugas yang hadir.

"Waktu pengusulan izin, sudah kami tunda ini, kami takut dan khawatir ini terjadi, itulah akhirnya seperti ini," kata Syahrial dengan nada tinggi.

Dijelaskan, dari awal pihaknya sudah meragukan keberadaan Indomaret di sekitar kota Takengon. Bahkan pihaknya sudah menyampaikan agar mengeluarkan izin usaha untuk Indomaret.

"Ternyata benar, ada misi-misi tersembunyi kalau seperti ini dilakukan di Aceh," ucap Syahrial.

Dia mengaku mendapat informasi dari masyarakat mengenai keberadaan alat kontrasepsi dan benda lain yang berhubungan dengan orang dewasa tersebut.

Puluhan kondom yang dibandrol mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 tersebut akhirnya diamankan oleh petugas Satpol PP WH dan Linmas Aceh Tengah.

Tidak lama kemudian hadir sejumlah pegawai dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) Aceh Tengah yang telah mengeluarkan izin usaha Indomaret di daerah itu.

Kepada kepala toko dan karyawan Indomaret yang ada di lokasi tersebut, salah satu pegawi KP2TSP, Kamaruddin menyampaikan kekecewaannya atas dijualnya secara bebas alat kontrasepsi dan alat yang berkaitan dengan hubungan seksual.

"Kami dari satu pintu memang mengizinkan usaha ini, tapi kami bukan membiarkan kalian jualan ini," kata Kamaruddin dengan nada keras.

"Ini Aceh, jangan samakan dengan Sumatera Utara, perjanjian awal sudah jelas," terang dia.

Sementara itu, salah seorang kepala karyawan Indomaret yang berada di toko tersebut mengaku tidak mengetahui adanya larangan tersebut, karena mereka hanya bekerja di minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari tersebut.

"Kami hanya sebagai pekerja, barang yang habis akan dikirim kemari. Sampai sekarang tidak ada instruksi untuk tidak menjual barang ini," kata dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, razia tidak hanya dilakukan di satu lokasi saja, melainkan dua toko Indomaret yang lain masing-masing di Jalan Takengon-Bireuen dan Jalan Yos Sudarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com